Lihat ke Halaman Asli

(Menunggu) Bintang Jatuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya melihat pada antara cermin memantul nyata
Tak tersentuh hanya mengeluh
Merasa mengabaikan pada bayangan membelenggu
Berdiri pada tepian kodrat rasa menggelepar pada atas telaga
Khilaf tak meluput dari dekap lisan maaf
Amanah meluntur di larung badai mengusap janji
Kata penghias memudar kala jemari melepas meski tak menyerah pada lelah...
Ah, ternyata duka pun merindu purnama...
Menggeser malam dari posisi indah mengabai abadi
Embun terbengkalai dalam peluk sejuk
Kepak merpati meninggalkan indah sayap widari
Berarak awan iringi ombak menghias topan menghanyut gairah

Duh Gusti,
Oase menyingkir menjejak kaki musafir
Menjauh meresap tak sudi
Enggan mengutus hujan langit menyedia terik,
Larik...
Pada malam aku menanti, ia berlalu lebih cepat
dan bintang yang aku menunggu,
enggan meluruh
enggan membagi...___________________________________,

___________________________,burning Julia________________,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline