Lihat ke Halaman Asli

Catatan Beku

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

#1

Kelak, impian itu hanya akan menjadi batu. Ditimbun debu. Ditindih masa lalu. Mustinya kita paham, ada jarak yang tak tentu, mengarah pada titik yang tak pasti. Kelak, kita akan paham mengapa begitu banyak dengki yang meruahkan lara. Kenapa begitu banyak lara yang hanya boleh dibekap saja.. itulah tanya..

#2

Hari ini, masa lalu tengah kita bingkai dengan rona makian dan caci. Kita ikat nestapa dalam sebuah tajuk yang  tak memiliki henti. Hari ini, masa lalu benar-benar diancam keakhiran.. sebelum ia musnah..

#3

Esok, aku akan menciummu bersama wangi embun itu. Memelukmu bersama renjana hangat ketika halimun menusukmu dari berbagai arah.

.. dan kita untuk selamanya.

#catatan tanpa nama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline