Lihat ke Halaman Asli

Ewia Putri

seorang aktivis kemanusiaan konsen terahadap persoalan ekonomi, perempuan dan kemanusiaan

Keutamaan Memahami dalam Kerendahan Hati

Diperbarui: 18 September 2024   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo Ewia 

Keutamaan Memahami Dalam Kerendahan Hati

Oleh: Ewia Putri

Berjumpa kembali dengan guru adalah situasi yang menyenangkan. Pertemuan yang awalnya terasa sebentar, ternyata memakan waktu berjam-jam karena perbincangan kami yang mengalir begitu hangat. Dalam percakapan itu, beliau menyampaikan sebuah pesan sederhana namun sangat mendalam:

"Hidup ini, banyak-banyaklah memahami! Ke depan, kamu akan bertemu dengan orang yang memiliki karakter, bentuk, dan watak yang berbeda-beda. Jangan pernah meminta mereka untuk memahami kamu, tapi berusahalah memahami mereka. Kamu harus tahu, Nak, tidak semua manusia terlahir dan hidup di lingkungan sepertimu. Perilaku dan sikap mereka dibentuk oleh lingkungan masing-masing. Berusahalah untuk memahami dan banyak mendengar. Tidak perlu kamu tunjukkan siapa dirimu di hadapan mereka, karena bisa jadi mereka tidak seberuntung kamu. Ingat, pada dasarnya semua manusia itu baik!"

Kata-kata tersebut terasa sangat sederhana, namun membawa dampak besar bagi cara pandang saya. Seringkali, kita terlalu fokus pada diri sendiri, mengharapkan orang lain mengerti dan memahami kita, tanpa menyadari bahwa hal itu bisa memupuk kesombongan dan egoisme dalam diri. Kita cenderung memaksakan orang lain untuk menjadi seperti yang kita inginkan, seolah kita yang paling benar. Padahal, jika kita lebih banyak memahami daripada ingin dipahami, kita bisa membangun hubungan yang lebih harmonis dengan lingkungan sekitar.

Dalam Islam, sikap rendah hati dan memahami orang lain sangat dianjurkan. Salah satu ayat yang relevan adalah QS. Al-Hujurat: 13, yang menyatakan:

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

Ayat ini mengingatkan kita bahwa perbedaan adalah bagian dari ciptaan Allah, dan tujuan dari perbedaan tersebut adalah untuk saling mengenal, bukan saling menuntut untuk dipahami.

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

"Barang siapa yang rendah hati karena Allah, maka Allah akan meninggikannya."

Ini mengajarkan bahwa sifat rendah hati dan berusaha memahami orang lain adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa mengangkat derajat kita di sisi Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline