Sophia, seorang penyandang disabilitas meninggal di umur 16 di tempat layanan penitipan asuh di pinggiran kota Felixshow, Adelaide timur setelah ditemukan sendiri di kamar mandi dengan sarung tangan lateks berada di tenggorokannya pada bulan Februari 2017.
Sophia pada waktu itu memasuki tempat layanan penitipan asuh guna memberikan waktu istirahat kepada keluarga yang selalu merawat dirinya.
Sophia tidak bisa ditinggal apabila tidak berada di kursi roda, karena tanpa pembatasan gerakan pada tubuh Sophia membuat dia suka mengexplore lingkungan dan memasukkan apapun ke dalam mulutnya - Ms Nisco, selaku Ibu Sophia
Memiliki banyak jenis disabilitas
Pengadilan mendengar bahwa Sophia menderita cerebral palsy, autism, ADHD dan gangguan pendengaran serta penglihatan.
Konselor yang membantu petugas koroner Kathryn Waite memberi tahu kepada pengadilan bahwa hanya 2 staff yang bertugas pada saat itu saat kejadian.
Ms.Waite mengatakan bahawa ada saksi mata yang mengatakan bahwa orang yang bekerja disitu sudah tahu bahwa Sophia tidak boleh ditinggal sebentar.
Pengadilan melihat catatan dari rapat staf dimana Ms. Nisco mengatakan bahwa dia sudah mengangkat kasus ini 1 bulan sebelum kematian putirnya.
sumber : Teenager with severe disabilities died after choking on latex glove, coronial inquest hears.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H