Bergelut dengan sampah menyisakan banyak cerita, seorang ibu paruh baya dengan mata yg berkaca kaca bercerita tatkala mengambil uang tabungan sampah nya, " Terimakasih bu, lebaran taun ini kami bisa masak daging.. ", ucapan tulus yg membuat kami sangat bersyukur bahwa apa yg kami kerjakan bisa membantu meringankan beban orang lain.
Pada suatu hari tatkala penimbangan sampah masih berlangsung, ada seorang ibu yg tersipu malu meminta waktu untuk bertemu, kami meminta beliau untuk menunggu karena sampah yg datang pada hari itu lumayan banyak, cukup menghabiskan waktu.
Beliau menunggu dengan sabar hingga penimbangan selesai dan kami mempersilahkan beliau sambil kami siapkan formulir pengambilan tabungan.
Beliau bercerita walau tabungan sampahnya tidak banyak tapi lumayan membantu untuk kehidupan sehari hari nya sebagai ibu tunggal, kami ikut senang karena walau bagaimana pun secara tidak langsung kami dirasakan keberadaannya, tatkala kami bertanya berapa yg akan diambil dari tabungannya, beliau meminta semuanya dan disisakan sedikit saja, setelah uangnya dihitung lalu dibagi dua dan uang itu diberikan kembali kepada kami sambil beliau berucap, "Saya sudah bernadzar untuk memberikan sebagian hasil tabungan saya untuk dana operasional bank sampah... ", kami merasa terharu karena tabungan beliau tidak banyak tapi masih disisakan untuk kami, lalu kami menjelas bahwa tidak ada dana operasional, kalaupun ada keperluan maka kami akan saweran dan itupun tidak seberapa banyak nya.
Beliau tetap bersikeras ingin ikut menjadi bagian dari keberlangsungan bank sampah yg menurut beliau harus selalu disokong baik material mau pun inmaterial, Subhanallah....sesuatu yg membahagiakan tatkala keberadaan kami ikut diperjuangkan.
Pada waktu yg lain, kami juga merasa kan keharuan yg dalam tatkala salah seorang pengurus mengambil tabungannya yg telah bersusah payah beliau kumpulkan untuk dibelikan hewan Qurban yg telah beliau cita - citakan sejak Lama.
[12:30 PM, 8/21/2021] Baby: Ada juga cerita lucu, nasabah kami yg sudah lansia berkeluh kesah karena rebutan dus bekas snack tatkala ada acara pengajian di musholla, " Sekarang setiap selesai pengajian musolla langsung bersih bu, ibu2 nya langsung lipetin dus snack nya ditaro di tas nya sekalian sama gelas aqua nya, yasudah.... Bude gak bawa apa2 jadinya.. " berujar dengan raut muka yg sedih, justru kabar ini membuat kami gembira karena hal yg seperti ini yg kami harapkan, tidak ada lagi sampah yg berserakan tatkala selesai acara apalagi ini ditempat ibadah, beliau tampak bingung tatkala kami mengucapkan.. "Alhamdulillah.... " lalu beliau pulang sambil bersungut2 .. " Ah.... Ibu mah gak kompak.. " , hari yg penuh senyuman...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H