Lihat ke Halaman Asli

Evy Fitria

Pelajar

Kehidupan setelah Menikah (Part 2)

Diperbarui: 17 Juli 2024   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Di tengah perjalanan...............

"Via, kita mampir sebentar di toko depan masjid Kopang ya?" tanya sosok lelaki yang sedang memboceng Via. Via tidak menyahut sedikitpun. Entah apa yang dipikirkan gadis tersebut.  "Via,,, Via....." panggilnya sekali lagi. Sontak saja Via terbangun dalam lamunannya. "Eh, kenapa?" 

 "Kita mampir bentar ya, kita beli kaos kaki buat kamu supaya tidak kedinginan" gerutu azam. Saking sedihnya kehidupan yang dirasakan, Via lupa memakai kaos kaki, padahal menggunakan kaos kaki adalah salah satu  hal yang sangat wajib bagi Via jika akan pergi keluar rumah.

Warga di desa Aguban sangat mengenal sosok wanita yang bernama Via. Gadis pendiam, rajin ke masjid, suara indah ketika mengaji, selalu juara 1 di kelas, menjaga aurat dan sangat jarang keluar rumah. Namun apa yang sudah dilakukannya malam ini, Via pergi keluar rumah, malam yang sangat sepi, dibonceng oloh sosok lelaki yang sudah dikenalnya selama 6 tahun belakangan ini. 

 "Terimakasih kak Azam" Sahut Via.

Setelah Tiba di toko, Via mengambil kaos kaki yang pas di kaki kecilnya itu. Disamping itu, azam mengambil sabun, shampoo, sikat gigi, pasta gigi dan alat mandi lainnya. Azam lansung mengeluarkan beberapa lembar uang dan membayar barang belanjaannya di kasir "Via sudah?" tanya lelaki itu. "Iya..." Lirih Via sambil menggunakan kaos kaki yang baru saja di bayar oleh azam. "Baik kita lanjut perjalanan kita ya?" ucap lelaki itu. "Memangnya masih jauh?" Tanya Via. "Lumayan, tinggal beberapa menit sampai kok" gerutu Azam.

......

Suara ponsel ibu Ernia berdering keras, sudah 4 kali ponsel itu berdering namun ibu Ernia masih saja disibukkan dengan tamunya. Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 pm, tamu ibu Ernia sudah pulang. "Pak, siapa sih yang nelpon terus dari tadi" gerutu ibu Ernia kesal sambil mengambil handphone yang sedang di cas dt atas meja beton tersebut. "Tidak ada namanya, cuma nomor handphone saja, aku akan coba menghubungi nya sekali, siapa tau ini dari pamannya Via yang katanya minggu ini akan tiba di bandara" gumamnya dalam hati. 

Panggilan terhubung

"Assalamualaikum, maaf ini siapa ya..?" liirh bu Ernia. "Tante ini aku, Atun. Teman sekelasnya Via dulu waktu SMA". Ibu Ernia mulai mengingat dan membayangkan teman-temannya Via yang sering datang ke rumahnya waktu SMA. "Atun, Atun mana ya.." gumam bu Ernia dalah hati. Tanpa berpikir panjang "Ada apa ya nak,,, kenapa nelpon malam-malam?" tanya ibu Ernia. "Ibu Via mana, apakah tidak ada di rumah?" tanya Atun yang mengaku sebagai teman Via. "Via tadi ke rumah neneknya, ada apa ya nak?" tanya bu Ernia heran. Tidak biasanya teman Via menelpon ke nomor telpon ibu atau bapaknya Via. "Kalau cari Via kenapa tidak telpon ke nomor Via saja" Gumam ibu Ernia dalam hati. "Ibu, cobak cari Via, jangan-jangan Via sudah meninggalkan ibu, jangan-jangan Via menikah lari bu..!" gerutu Atun sambil ketawa sinis. 

Deg............. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline