Lihat ke Halaman Asli

Kehidupan Setelah Menikah

Diperbarui: 17 Juli 2024   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Terlalu fokus dengan orang tua suami sampai aku seakan lupa bahwa aku masih punya orangtua yang sama sekali belum pernah aku bahagiakan.... 

Sontak saja Via terbangun dari tidurnya. "Astagfirullah, ternyata aku baru saja bermimpi" sesegera mungkin Via berlari ke kamar kecil dan berwudhu. Selalu sempat untuk melihat handphone jadulnya terlebih dahulu. "ternyata baru pukul 4 pagi, ada baiknya ku sholat dahulu" gumamnya dalam hati. Via adalah seorang gadis yang dilahirkan dari pasangan Bapak Setyanto dan Ibu Ernia. Dua mahkluk tuhan yang begitu ia sayangi. Ayah dan Ibu. Teringat waktu kecil, Via adalah anak yang lemah, selalu dibawa ke dokter spesialis anak untuk berobat.Ada penyakit turunan dari kakek nya yang membuat ia harus sering pergi berobat. sudah tak mampu dibayangkan betapa lelahnya kedua orangtua Via waktu itu. HIngga beranjak kelas3 SD Via baru dinyatakan sembuh total dari penyakitnya.

.......

Diatas sejadah yang terbentang, Via menadahkan diri seraya berdoa pada tuhan. Dengan air mata tak terbendung, mengingat bahwa mimpinya tadi. "Ya Allah, aku ingin membahagiakan orangtuaku, aku ingin mengurangi bebannya, aku ingin selalu ada disampingnya ketika mereka membutuhkan apapun, aku ingin banyak uang....................."

......

Ingin sekali rasanya berbagi uang, berbagi cinta dengan kedua orangtua di kejauhan suasana. Namun apalah daya, Via menikah bukan dengan sultan tajir melintir. Via menikah dengan sosok lelaki sopan, badan nya kekar, wajah ganteng, setia dan sangat berbakti pada orangtua. Kehidupan dua insan ini dijalani dengan penuh keridhaan. Hidup dengan kecukupan dan kesederhanaan.

Mengingat kejadian dahulu....

"Plak", tangan seorang ibu memukul punggung anak gadisnya. Gadis malang tersebut menangis tersedu-sedu. Cepat cepat Via mengambil beberapa pakaian lalu dimasukkan ke dalam tas. "Aku gak mau dimarahin terus seperti ini, aku lelah". Air mata mengalir deras membasahi pipi Via. Kemudia Via bergegas meninggalkan rumah yang ia anggap kadang seperti surga dan kadang pula seperti neraka. Via buru-buru pergi ke rumah neneknya. Kebiasaan Via seperti itu, ketika dimarahi ibunya dia meninggalkan rumah lalu menginap di rumah neneknya. Namun tidak untuk malam ini, Via merasa terlalu marah. Entah Iblis dari negeri mana yang merasuki dirinya. Via segera menelpon teman dekatnya, sebut saja Azam. Via menangis tersedu-sedu, "Kamu benar, mungkin aku butuh kamu untuk bahagia, aku mau ikut denganmu kemanapun kamu pergi" Sontak saja pria yang ada ditelpon tersebut berkata "Serius, apakah aku tidak salah dengar? kamu beneran mau menikah denganku?" tanya pria tersebut. Jika dihitung mungkin ada 1000 kali pria tersebut mengajak Via menikah, sejak Via semester 3 sampai sekarang Via sudah semester 8. Tinggal menunggu wisuda saja. 

....

Dibelahan bumi lainnya, ibu Via sedang kadatangan tamu, bapak Via juga tidak merasakan keganjalan yang terjadi malam itu. Perjalanan mulus bak jalan tol bagi azam yang datang dari jauh menjemput Via. Sebelumnya Via meminta izin pada Nenek Nur untuk pergi menikah. Nenek Nur awalnya shock bmendengar pengakuan Via, namun nenek nur juga sepertinya sudah lelah melihat cucu kesayangannya memangis setiap dimarahi ibu kandungnya itu. 

Setelah sosok lelaki tampan yang bernama azam tiba didepan rumah nenek nur, Via salaman dengan nenek Nur begitu juga dengan azam. "Jaga baik baik cucu saya" lirih nenek nur. "Pasti nek, saya akan menjaganya karena dia kekasih saya" ucap azam dengan gagahnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline