Warganet merasa sudah tidak asing lagi dengan sebutan boneka arwah 'spirit doll', bahkan akhir-akhir ini menjadi perhatian publik di media sosial.
"sebenarnya ini bukanlah hal yang baru" kata antropolog, mengingat dari zaman Rasulullah Saw bahkan kaum sebelum nabi Muhammad Saw sudah menjadi ritual bagi mereka. Sejak zamanya Nabi Ibrahim kaumnya menamakan berhala tersebut dengan nama Al-Lata, Al-Uzza, dan Manat. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an;
(19) (20)
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata dan Al-Uzza, dan Manat yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)? (QS an-Najm; 19-20)
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, penafsiran pada ayat tersebut bahwa Allah Swt mengecam perbuatan orang-orang musyrik karena mereka menyembah berhala-berhala dan sekutu-sekutu Allah yang mereka ada-adakan dan mereka membuat rumah-rumah untuk berhala-berhala itu sebagai tandingan ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s.
Spirit doll adalah sebuah boneka yang berbentuk seperti bayi manusia atau anak kecil yang kabarnya dimasuki atau diisi oleh arwah anak kecil yang sudah meninggal dan Adapun ada beberapa yang mengatakan adalah dari bangsa jin. Para pemiliknya memperlakukan boneka tersebut layaknnya anak bayi sungguhan.
Mirisnya lagi, mereka mempercayai boneka tersebut bisa mendatangkan keberuntungan, ketenangan, karena ada ruh yang bersemayam di dalam tubuh boneka tersebut.
Para tokoh agama di Indonesia khususnya, pun memberikan jawaban atas persoalan ini, karena hal ini dianggap Syirik terhadap Allah Swt. Contohnya seperti Buya Yahya mengutip di akun instagramnya @buyayahya_albahjah memaparkan mengenai hukum memiliki boneka dalam islam.
"jika seorang istri meminta hadiah terhadap suaminya, minta sepeda motorlah, anting atau gelang bukan boneka. Agar semakin berkah, anda beriman kan? Jangan masalah hidup ikut tren. kalo mau ikut tren, trennya baginda nabi donk, jangan ikut trennya orang" jelas Buya.
Adapun boneka tersebut yang dimasuki arwah anak kecil yang sudah meninggal. Hal itu Buya Yahya pun mengatakan kita tak boleh meyakini hal semacam itu. Dalam islam sendiri kita diajarkan bahwa setiap manusia yang sudah meninggal dunia, maka ruhnya tidak akan Kembali lagi ke dunia.
"dari segi keimanan kita nggak boleh meyakini atau mempercayai hal yang demikian itu. Sedangkan ruh anak kecil pun kalau sudah meninggal dunia akan diberikan kenikmatan di alam barzakh dan tidak mendapatkan adzab sedikitpun karena belum melakukan dosa apapun dan ruhnya tidak akan masuk ke dalam boneka", jelasnya.