Pernahkah kaurasa panas sehangat cemburu meraja di dada?
Aku pernah!
Dulu
Kala dia masih ada di sisiku
Kala segala keluh kesah mengalir tanpa batas waktu
Serasa hanya dia yang mampu membelah kerasnya hati dan dinginnya ras
Namun, sayangnya semua berlalu
Seiring api cemburu itu menguap kala pagi hadirkan mentari
Aahh ....
Namun, sayangnya panas mentari tak jua mampu mengusir rasa itu di bilik kalbu
Malah semakin menyesap di aliran darah dan mengakar di relung jiwa