Lihat ke Halaman Asli

Benedictus

Diperbarui: 30 Januari 2022   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagaimana Tuhan merangkai hidup ku
Aku tak pernah tahu
Tak pula muncul dalam sadarku
Hingga tawamu pecah di pelukku

Kita dipisahkan sebelumnya
Agar dapat berjumpa sesudahnya
Kita dibiarkanNYA meratap
Agar tawa kita menetap

Kau yang dalam rindu kurahimi
Tak jua mampu ku pilih
Kaulah yang bertakhta di hati
Dalam rancangaNYAyang terindah

Aku ingin kau tahu
Engkaulah yg disiapkan Tuhan bagiku
Hingga selamanya dan selalu
Kaulah pemilik mimpiku
Yang lahir pada malam-malam sepiku
Dibuai dalam litani asa membisu

Kaulah berkat dalam hidupku
Kaulah nama dari doa-doaku

Kaulah Benedictusku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline