Lihat ke Halaman Asli

Cara Elegan Menerima Perselingkuhan

Diperbarui: 30 Juli 2017   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Insan manusia mana yang tidak ingin hidup bahagia bersama pasangannya?Secara umum suatu hubungan suami istri perlu adanya sebuah komitmen dan kesetiaan salah satunya.Lalu bagaimana jika suatu komitmen pernikahan sudah rusak akibat perselingkuhan?

Apa yang harus dilakukan korban ketidaksetiaan pasangan terhadap "perselingkuhan" yang dialaminya..

Kekecewaan adalah perasaan yang dialami sang "korban perasaan''..Marah dan juga sedih adalah respon utama akibat diselingkuhi.

Akan tetapi,apa sebuah kehidupan harus dilalui dengan sia-sia menerima sesuatu yang tidak diharapkan itu.Butuh waktu memang,untuk mengobati rasa sakit hati,memaafkan, dan kembali menerima pasangan yang sudah "jahat" pada kita.

Hidup harus terus berjalan,dan kita harus kembali bangkit dan dikenal sebagai sang ''korban perasaan " yang bisa move on.

Pertama,

BOLEH MENANGIS

Sekuat--kuatnya manusia menghadapi kesusahan,menangis bukanlah suatu hal tabu untuk dilakukan.Secara psikologis,menangis bisa menjadi mekanisme dalam diri kita untuk meluapkan rasa sedih,marah, dan kekecewaan akibat diselingkuhi..Perasaan lega yang disertai dengan kelegaan akan muncul dalam diri sehingga kita bisa berpikir lebih jernih untuk mencari jalan keluar dari masalah dan mengambil keputusan.

Kedua,

BERTANYA APA SALAH DAN KURANGKU

Mungkin perasaan pertama yang muncul adalah kemarahan yang memicu kebenciaan pada pasangan. Hal itu wajar terjadi. Menyalahkan pasangan terus menurus bukanlah jalan terbaik membuatnya berubah. Marah tidak serta merta membuatnya mengakui kesalahan dan menjamin dia tidak akan mengulangi perbuatannya. Dalam situasi seperti ini,kita butuh ruang menerima kelemahan diri kita yang membuat pasangan berselingkuh. Pasti tidak mudah melakukannya,tapi tidak ada salahnya mencari tahu kesalahan kita yang membuatnya tidak nyaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline