Lihat ke Halaman Asli

Dua Garis Biru

Diperbarui: 5 Juli 2024   01:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

REVIEW FILM DUA GARIS BIRU

Judul: Dua Garis Biru
Tanggal Rilis:11 Juli 2019
Durasi : 103 menit
Sutradara dan Penulis : Gina S. Noer
Rumah Produksi : Starvision Plus

Pemain Utama :
* Angga Yunanda sebagai Bima
* Zara JKT 48 sebagai Dara

"Dua Garis Biru" adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada 11 Juli 2019, yang berhasil menarik perhatian penonton dengan durasi 103 menit. Disutradarai dan ditulis oleh Gina S. Noer, film ini menampilkan Angga Yunanda sebagai Bima dan Zara JKT 48 sebagai Dara. Diproduksi oleh Starvision Plus, film ini mengangkat tema romansa remaja yang dihadapkan pada masalah serius: kehamilan di luar nikah pada usia muda.

Cerita dan Karakter
Film ini berpusat pada hubungan terlarang antara dua remaja SMA, Dara dan Bima. Dara adalah seorang siswi berprestasi dengan latar belakang keluarga kaya dan status sosial tinggi, sementara Bima sering dianggap kurang pintar karena nilai-nilainya yang buruk. Ketika Dara mengetahui bahwa dirinya hamil, keduanya harus menghadapi kenyataan pahit ini bersama-sama.

Kedua karakter utama, Dara dan Bima, diperlihatkan belajar dari komunikasi dengan orang dewasa dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Konflik yang mereka alami dikemas dengan sangat nyata, memunculkan emosi marah dan kekecewaan dari penonton, terutama dalam cara orang tua mereka merespons situasi tersebut.

Respons Keluarga
Perbedaan latar belakang sosial dan pandangan agama antara keluarga Bima dan Dara menambah kompleksitas cerita. Keluarga Dara lebih mementingkan reputasi dan nama baik mereka, menunjukkan perlawanan yang lebih besar terhadap situasi ini. Sebaliknya, keluarga Bima yang lebih religius, menerima kejadian ini sebagai ujian dari Tuhan dan lebih siap menghadapi kenyataan. Akhirnya, keluarga Dara memutuskan untuk memberikan bayi yang dikandung Dara kepada keluarga Bima, memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh status sosial dalam menangani konflik.

Pesan Moral

Film ini menekankan pentingnya pendidikan seks untuk mencegah hubungan cinta yang tidak sehat dan peran vital orang tua dalam membimbing anak-anak mereka. Melalui hubungan Dara dan Bima, penonton diajak untuk memahami pentingnya komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan, serta tanggung jawab dan kesiapan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka. Pelajaran moral lainnya adalah pentingnya bersabar dan berkomunikasi dengan baik dalam menghadapi konflik serius.

Plot dan Narasi :
Plot film ini dibangun dengan baik dan mengalir dengan alami. Cerita dimulai dengan pengenalan karakter Bima dan Dara yang masih duduk di bangku SMA. Kisah mereka berkembang dari hubungan remaja biasa menjadi perjalanan yang penuh dengan konflik setelah Dara diketahui hamil. Konflik utama dalam film ini adalah bagaimana mereka, terutama Dara, harus menghadapi tekanan dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial mereka.

Narasi yang disampaikan oleh Gina S. Noer sangat kuat, menyentuh, dan realistis. Film ini berhasil menunjukkan dilema yang dihadapi oleh remaja yang terjebak dalam situasi yang mereka belum siap hadapi. Selain itu, film ini juga menyoroti peran orang tua dan masyarakat dalam menghadapi isu seksualitas remaja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline