Ingin bisa menulis fiksi? Masih bingung ide seperti apa yang bagus dalam menulis fiksi? Bagaimana cara membuat fiksi yang baik?
Jika Anda adalah salah satu penulis pemula yang dihadapkan dengan pertanyaan di atas maka tulisan ini mau menjawab persoalan yang Anda hadapi.
Dalam dunia tulis menulis kita mengenal ada dua jenis karangan. Karangan fiksi dan karangan non fiksi. Saya tidak membahas secara mendetail tentang definisi dan perbedaan antara keduanya. Saya anggap bahwa anda sudah mengetahui hal itu.
Tetapi sebenarnya hal mendasar dari karangan fiksi adalah ditulis berdasarkan imajinasi pengarang. Dipengaruhi oleh subjektivitas pengarang. Bahasa karangan fiksi bersifat denotatif dan konotatif sehingga bisa menimbulkan penafsiran yang beragam.
Namun, menulis karangan fiksi bukannya tidak memiliki kendala. Beberapa kendala yang dihadapi misalnya sulit mengalihkan cerita lisan ke dalam bentuk tulisan.
Kendala lain yang sering dialami adalah rasa cerita kurang renyah. Di tengah-tengah penulisan ceritanya mbulet, alur maju mundur, campur sari. Kejelasan watak tokoh bisa diragukan. Bahasa sepertinya kaku. Belum bisa membuat klimak yang baik.
Pertanyaannya adalah bagaimana mengatasi berbagai kendala bagi seorang penulis pemula?
Kebanyakan penulis pemula selalu punya keinginan besar. Ingin menulis karya fiksi seperti novel.
Keinginan seperti itu tidak salah. Hanya bagaimana kendala yang dihadapi seperti yang telah disebutkan di atas bisa dicarikan jalan keluarnya agar keinginanan Anda benar-benar bisa terwujud? Satu hal yang perlu ditanyakan pada diri adalah bagaimana cara seorang yang belum memiliki pengetahuan yang cukup (kendala) tetapi ingin menghasilkan karya besar?
Dalam konteks inilah penulis fiksi pemula dianjurkan untuk menulis fiksi mini.
Fiksi mini adalah fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa paragraf saja.
Berikut adalah contoh fiksi mini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn.
Jika diperhatikan, secuil kalimat yang terkandung di dalam fiksi mini itu memiliki maknanya luas dan dalam.