Tangkai demi tangkai
Dalam pot bait puisi
Di atas meja ungu
Aku berharap tangkai bunga kata
Yang disusun nampak indah dicecap
Decak kagum diharap
Dari setiap penikmat kata
Tangkai kata yang disusun layu dalam genggaman
Semakin menoreh tanya
Mengapa ada yang hilang di dalam rasanya
Kemana perginya jiwa-jiwa keindahan
Penikmat kata mulai bingung
Mengapa bunga kata layu dalam genggaman
Sementara perangkai kata masih tetap menyusun rangkaian
Tanpa menyadari sebagian rangkaian sudah hilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H