Setiap kali engkau membuka percakapan
Setiap kata yang terucap dari mulutmu
Seperti duri yang menikam hati
Runcing dan tajam
Aku hanya mendengarkan.
Merasakan setiap duri yang ditembakkan menusuk.
Aku tak mau membalas setiap kata yang dilepaskan.
Untuk apa?
Aku menikmati sakitnya setiap kata-kata yang disemburkan
Kuanggap setiap tembakan adalah senyuman bagiku
Bukankah lebih baik jika ada yang melempar dengan batu
Dibalas dengan kapas
Ada luka bernanah pada batin terdalammu
Sembuhkan atau luka bernanah itu harus dibawa pergi sampai mati
Memorimu tentang kenangan itu
Dihadirkan kembali di sini dan kini
Aku mencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H