Lihat ke Halaman Asli

EVRIDUS MANGUNG

TERVERIFIKASI

Pencari Makna

Pulanglah!

Diperbarui: 26 Desember 2022   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

"....Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain" (Mat.2:12)

Kutipan Matius 2:12 di atas hanya bisa dipahami dengan baik jika membaca teks secara keseluruhan.

Berikut ini saya gambarkan secara detail bagaimana teks Matius 2:12 memunculkan penggalan teks di atas. 

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Mereka menanyakan tentang raja orang Yahudi yang baru dilahirkan karena telah melihat bintang-Nya di Timur. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menyembah Dia.

Herodes menjadi goncang atas kunjungan orang-orang majus. Dia meminta para ahli taurat dan imam kepala untuk menyelidiki. Hasil penyelidikan yang didasarkan pada kitab nabi menunjukkan bahwa Dia yang telah lahir adalah pemimpin bangsa Israel di masa depan. Herodes sebagai pemimpin nomor satu saat itu akhirnya berencana untuk membunuh Dia yang telah dilahirkan itu.

Niat jahat Herodes diketahui oleh para orang majus melalui mimpi. Para orang majus diperintahkan melalui mimpi untuk berbelok arah dan pulang ke negerinya melalui jalan lain.

Perayaan Natal 2022 mengusung tema: "....Pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain". Sebuah tema yang sangat menarik untuk dijadikan sebagai bahan refleksi pribadi.

Bacaan kitab Mateus 2; 1-12 mengajak saya untuk menjadi seperti orang majus. Pulang ke tempat asal melalui jalan lain

Pernyataan pulang ke tempat asal melalui jalan lain, menurut hemat saya, merupakan sebuah upaya untuk menghindari niat jahat. Dalam menjalankan kehidupan ini seringkali di dalam diri selalu punya potensi untuk melakukan perbuatan yang kurang berkenan kepada sesama dan Tuhan. Oleh karena itu, pulang melalui jalan lain sekaligus juga merupakan ajakan untuk memilih jalan yang terbaik demi menghindari yang buruk. Tidak menyakiti sesama dan Tuhan.

Dalam kaitannya dengan tempat asal, dalam konteks diri pribadi, bukan lagi dilihat dalam pengertian sebuah lokasi geografis. Sebab kalau ini dilihat seperti itu maka kembali ke tempat kelahiran itu bisa diartikan sebagai liburan/pulang kampung.

Tempat asal di sini adalah hati. Hati terdalam yang bisa mengetahui tentang baik dan buruk suatu perbuatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline