Lihat ke Halaman Asli

EVRIDUS MANGUNG

TERVERIFIKASI

Pencari Makna

Rindu yang Tidak Sempat Terucap

Diperbarui: 4 Desember 2022   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Setiap kali engkau pergi selalu ada ruang untuk memikirkanmu. Ruang itu bermain-main bahkan sesekali menari di imajinasiku. Lantas imajinasi itu mendesak kehadiranmu sebab hati terasa sakit.

Ini sebuah kegilaan. Sebab terkadang hati ciut ketika bertanya pada diri: "Apakah engkau merindukanku bila ada jarak antara dirimu dan aku. Sementara aku dan dirimu tak ada relasi khusus?" Hanya hati tidak bisa ditipu daya. Tentang rasa yang terus mengalir dari mata air rindu. Entahlah aku tidak bisa menjelaskan kegilaan logika hati.  

Di waktu senggang aku juga bertanya:  "Apakah rindu ini adalah tanda aku mencintaimu? Lantas perlu diungkapkan kepadamu bahwa aku merindukanmu?"

Bila kau datang, aku tak akan meminta banyak darimu karena aku bukanlah apa-apa di hadapanmu.  Cukup sepotong bisikan atau secarik senyum. Sekedar menanyakan kabar atau memuaskan kerinduan yang tidak sempat terucap. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline