Siang membara
Membakar dedaunan yang berserakan
Rumput-rumput telah mengering
Menanti setetes hujan membasahi akarnya
Kawanku, engkau marah padaku
Membakar hatiku yang sudah kacau
Aku tak berdaya di hadapan kemarahanmu
Berhadap engkau memahami hatiku
Mengapa kawan tak mau bersahabat
Kurasakan hadirmu seperti siang yang membara