Kucing merupakan salah satu binatang peliharaan paling asyik di rumah. Sikap dan tingkah lakunya sangat lucu. Kalau kita sedikit punya waktu untuk memperhatikan sikapnya disaat dia mendapatkan mangsa sangatlah unik perilakunya. Tikus sebagai sasaran empuk dari perburuannya sangat menderita diperlakukan oleh binatang peliharaan yang satu ini. Jika dia sudah menangkap buruannya, kucing bukannya langsung melahapnya tetapi dipermainkan dulu dengan kakinya. Setelah dipermainkan dengan kedua kakinya, buruannya sengaja dilepas walau cuma sebentar. Setelah bosan dengan permainannya, maka tahap akhir yang dilakukannya adalah melumat habis hasil buruannya itu.
Selain binatang peliharaan paling asyik, kucing juga merupakan binatang paling penyayang pada tuannya. Pada saat-saat tertentu, kucing selalu mengungkapkan rasa sayangnya dengan menjilat tuannya dengan lidah kasarnya. Kadang-kadang menggesekan badannya yang berbulu itu pada kaki. Geli memang tetapi begitulah kucing.
Kucing juga adalah binatang yang sangat setia dalam menjaga tuannya. Ketika tidur di malam hari, dia kadang menyelinap masuk ke dalam selimut, tidur dan mengorok di samping tuannya. Walaupun mengorok ia sangat cekatan melompat bila ada tikus yang lari di hadapannya.
Kucing juga merupakan binatang yang paling tahu tentang sanitasi. Binatang yang satu ini selalu menggali lubang terlebih dahulu sebelum buang air besar. Kalau kita perhatikan dengan baik, dia akan menutup kembali lubang toilet (lubang galiannya sendiri) setelah buang air besar.
Menurut saya, kucing merupakan binatang paling sopan dan tahu adat. Pada saat tuannya makan, dia akan meminta dengan sopan tanpa melakukan gerakan memalak. Kucing yang suka memalak biasanya karena tuannya pelit.
Sebenarnya masih banyak kelebihan yang dimiliki kucing. Sebagian orang mungkin membantah tentang kelebihan kucing yang telah saya beberkan di atas. Pasti pembaca berpendapat bahwa apa yang saya deskripsikan tentang kelebihan kucing mengandaikan kucingnya itu jinak. Pertanyaan balik saya adalah mengapa sampai kucing bisa liar?
Kebanyakan kucing menjadi liar karena kesalahan manusia atau tuannya. Pemilik kucing terlalu pelit dengan makanan ataupun juga karena susahnya si kucing mendapatkan kasih sayang dari tuannya. Sebagai misal, ketika kucing meminta makanan jawaban tuannya adalah mengusir atau bahkan memukulnya. Pada manusia saja, siapapun dia tidak mau bertahan jika meminta dengan baik lantas jawabannya adalah mendapatkan pukulan. Kalau saya sich, daripada dipukul terus lebih baik kabur saja. Hehehehe.... Demikianpula halnya kucing, dia akan kabur dari rumah dan mau menikmati alam kemerdekaan tanpa sedikitpun mengalami situasi tersiksa.
Untuk mempertahankan hidupnya, maka kucing yang sudah mendapatkan kemerdekaan di alam bebas mulai melakukan perang gerilya. Kucing mulai melakukan aksi mencuri makanan pertama-tama di rumah tuannya sendiri. Kemudian menyelonong masuk ke rumah tetangga dan akhirnya merampok di semua rumah rumah sekampung.
Untuk mendapatkan lauk yang gratis, selain memalak di rumah-rumah warga si kucing tadi akan menelusuri setiap kandang-kandang ayam yang ada. Sehingga tidak heran, hampir tiap malam populasi ayam mulai perlahan berkurang. Anehnya, populasi tikus malah bertambah karena kucing liar kelihatannya tidak sedikitpun memangsa tikus. Ini hasil pantauan saya. Hehehe. Mudah-mudahan benar.
Lantas apakah penembakan adalah solusi yang terbaik untuk mengatasi kucing liar? Kita semua pasti sepakat untuk menjawab tidak. Sebenarnya langkah yang paling tepat dalam mengatasi kucing liar adalah mulailah dengan sedikit bersikap ramah dengan mereka. Bermurah hatilah membagi sedikit makanan dan tidak berpelit-pelit membagi kasih sayang. Bukankah harimau yang buas bisa dijinakkan dengan mudah oleh manusia? Harimau saja bisa dijinakan apalagi kucing..