Dalam hening sepi di ujung senja
Bisikan bumi mengusik telinga menyapa hati sang penyair: "Hadirlah di sini, di saat ini!"
Namun bisikan bumi tak dihiraukan penyair sebab pikirannya sibuk merajut kisah tentang ini dan tentang itu dalam bangunan logikanya.
Dalam hening sepi di ujung senja
Bumi sekali lagi menyapa hati: "Hadirlah di sini, di saat ini! Sadari nafasmu maka pikiranmu akan tenang dan pencerahan kau temukan".
Namun penyair menutup mulutnya dengan jari telunjuknya demi melarang bumi membisikkan kata kepada hatinya.
Kata penyair: "Jangan ganggu aku. Aku sedang mencari jejak-jejak Tuhan dalam pikiranku".
Dalam hening sepi di ujung senja
Sang penyair tidak menemukan jejak-jejak Tuhan dalam nafasnya.
Tuhan tak ditemukan.