Lihat ke Halaman Asli

Singapura, Tetangga yang Penakut

Diperbarui: 10 Juni 2016   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisah dua anggota Teman Ahok masih menghiasi di media massa dan media sosial tanah air. Dua WNI itu ditahan pemerintah Singapura di imigrasi Bandara Changi karena dianggap melakuan aktivitas politik Indonesia yang dilakukan di negaranya. Itu memang hak Singapura untuk menahan para Teman Ahok. Persoalannya, setakut itukah Singapura terhadap Indonesia? Sampai-sampai dua WNI kita yang ingin menghadiri sebuah acara Food Festival di Singapura sampai ditahan karena takut menyebar agenda politik di sana.

Begitulah memang kehidupan bertetangga. Jika kita hidup bertetangga, kadang ada hal-hal yang kita lakukan ternyata membuat para tetangga tidak nyaman. Yang ngerasain itu kita, tapi yang heboh tetangga. Kita yang beli barang dan perabot, tetangga yang repot cenderung kebakaran jenggot. Begitulah kira-kira. Ini sama halnya Indonesia dengan Singapura.

Singapura, negara kecil nan damai itu rupanya takut banget sama negara kita, INDONESIA. Ya wajar lah, secara geografis saja luas negara mereka itu cuma sekitar sepersepuluhnya total luas daratan dan perairan DKI Jakarta.

Selain secara geografis, banyak hal-hal lain yang bikin Singapura itu bisa kita bilang sebagai tetangga yang penakut.

1. Tax Amnesty

Ini lagi ramai diperbincangkan di media massa dan dunia maya. Presiden Jokowi memang ngotot segera disahkannya UU Tax Amnesty (Pengampunan Pajak) pada pertengahan 2016. Alasannya, untuk mengembalikan duit orang-orang kaya Indonesia yang diparkir di sana. Yes, Singapura memang disebut sebagai surganya para pengusaha Indonesia untuk menyimpan harta karena rendahnya pajak di sana (Tax Heaven). Dan asal tahu saja, banyak perusahaan-perusahaan asal Indonesia yang listeddi Singapura untuk menghindari beban pajak yang tinggi di Indonesia.

Tapi, dengan adanya Tax Amnesty ini, Singapura pun kelabakan. Mereka takut kalo UU ini disahkan, duitnya pada kabur dari negara mereka yang suma seiprit itu. Sekadar informasi, duit orang Indonesia yang diparkir di sana ada sekitar Rp 11 ribu triliun. Itu duit mungkin bisa jajanin bakso buat anak-anak sedunia. Bayangin kalo itu duit kabur dari Singapura, mereka bisa apa? Apalagi, Orchard Road katanya udah mulai sepi pengunjung dan bukan lagi surga belanjanya orang Indonesia. Bagi Singapura, hal itu masalah yang besar karena Grosir dan perdagangan ritel merupakan kontributor terbesar PDB mereka.

Berbagai cara dilakukan Singapura untuk menjegal disahkannya UU ini. Mulai dari menghembuskan isu-isu “tidak ada manfaat dari Tax Amnesty” hingga mendekati para pejabat-pejabat DPR kita. Usaha ini pun sudah tersistematis. Bank-bank Singapura bahkan menawari beberapa pengusaha dapat membantu pindah kewarganegaraan. Wow, bank bisa ngurus kewarganegaraan lho!

2. Kekuatan Militer TNI

Perbandingan militer Indonesia dengan Singapura ini bagaikan gajah dengan semut, atau Goliath versus David. Berdasarkan Global Fire Power, kekuatan militer Indonesia berada di urutan ke-15 sedangkan Singapura berada di urutan ke-68. Memang, alutsista Singapura ada beberapa yang lebih canggih, tapi jumlah personel militernya jelas kalah jauh. Jumlah personel militer Indonesia mencapai 438 ribu personel dan ada sekitar 107 juta penduduk yang bisa dijadikan tentara. Sedangkan Singapura hanya punya 72 ribu personel dan hanya ada 2 juta penduduk yang bisa dijadikan tentara.

Jelas ini menjadi sebuah ketakutan bagi Singapura kalau-kalau Indonesia ngajak perang dengan mereka. Itulah kenapa Singapura ikut aliansi pertahanan bernama FPDA bersama Inggris, Australia, dan Selandia Baru untuk jaga-jaga kalo suatu saat Indonesia mendaratkan pasukannya dan mengebom kembali Orchard Road seperti yang pernah dilakukan Usman, Harun, dan Gani pada 1965.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline