Lihat ke Halaman Asli

Evi yuliani

Blog Pribadi

Motivasi Belajar pada Remaja

Diperbarui: 10 Desember 2022   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Usia remaja sangat membutuhkan perhatian lebih akan pentingnya motivasi belajar. Khususnya remaja usia SMP. Remaja usia SMP sangat membutuhkan dorongan untuk melakukan kegiatan khususnya pembelajaran karena di zaman sekarang remaja lebih sering bermain hp. Hp tersebut jarang sekali digunakan untuk kegiatan belajar tetapi digunakan untuk membuka aplikasi sosial media seperti Tiktok, Instagram, Facebook, Youtube, game online dan lainnya. Peran orangtua dan guru untuk meningkatkan motivasi belajar pada remaja sangat dibutuhkan. Orangtua yang mendorong remaja di lingkungan rumah dan guru yang mendorong remaja di lingkungan sekolah untuk melakukan hal positif dan bermanfaat bagi pendidikan.

Motivasi belajar menjadi peranan besar terhadap siswa. Motivasi ini dapat menumbuhkan siswa untuk lebih minat lagi dalam melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar pun dapat meningkat ketika siswa mendapatkan motivasi dari lingkungan sekitar dan dirinya sendiri. Motivasi merupakan keadaan internal yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Studi tentang motivasi difokuskan pada bagaimana dan mengapa orang memprakarsai tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu, berapa lama aktu yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan, dan seberapa persisten siswa dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan di sepanjang perjalanannya. (Woolfolk, 2009 dalam Suralaga, 2021:127)

Adapun motivasi internal yang harus dimiliki oleh remaja yaitu, menumbuhkan minat untuk belajar dengan membatasi dirinya dalam bermain sosial media dan harus bisa membagi waktu untuk melakukan kegiatan belajar, dan fokus belajar untuk menggapai cita-cita. Motivasi eksternal yang dapat mendorong siswa atau remaja untuk menggapai tujuan belajarnya yaitu dorongan dari orangtua dan memeberi hadiah kepada remaja tersebut agar munculnya minat untuk belajar, menciptakan lingkungan belajar (rumah) yang kondusif dan memiliki fasilitas yang cukup untuk belajar, guru menggunakan metode dan media belajar yang bervariasi agar siswa tidak merasa bosan dan dapat memahami materi dengan baik, guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar minat siswa untuk belajar dapat tumbuh dan dapat mencapai tujuan belajarnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa remaja merupakan usia yang masih labil, maka dari itu peran orangtua dan guru harus dapat mengarahkan remaja kepada kegiatan yang positif khususnya kegiatan belajar agar dapat mencapai cita-cita yang dimiliki remaja tersebut dan tidak salah arah. Orangtua dan guru harus selalu mengingatkan dan menegur remaja ketika selalu bermain sosial media dan game online agar remaja tersebut tidak kecanduan dan dapat melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar pun akan dapat tercapai ketika remaja tersebut dapat menumbuhkan motivasi internal dari dalam dirinya dan motivasi eksternal yang didaptkan dari orangtua, guru dan lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline