Lihat ke Halaman Asli

Bahan Organik Penunjang Kesuburan Tanah

Diperbarui: 17 Maret 2019   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam bidang pertanian tanah merupakan salah satu media yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman yang dibudidayakan. Tanah dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman apabila tanah tersebut dalam keadaan subur. Tanah yang subur tentunya memiliki kandungan bahan organik. Bahan organik tanah berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah terdekomposisi. Bahan organik berpengaruh terhadap pembentukan sturktur tanah, aerasi pada tanah, dan kondisi pH tanah dan mempengaruhi ketersediaan unsur hara pada tanah,

Bahan organik tanah yang merupakan hasil dekomposisi dari sisa-sisa tanaman dan hewan merupakan salah satu bagian yang sangat berpengaruh pada kesuburan suatu tanah. Keberadaan bahan organik pada tanah berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Bahan organik bepengaruh baik terhadap sifat fisik tanah seperti aerasi tanah dan agregat tanah.

Selain itu akan menjamin pertumbuhan suatu akar tanaman. Bahan organik juga berpengaruh terhadap sifat kimia tanah. Sifat kimia tanah yang baik akan memiliki pertukaran ion yang baik dan pH tanah yang stabil untuk pertumbuhan suatu tanaman terutama penurunan pada pengikatan unsur hara oleh Al dan Fe.

Sedangkan pengaruh bahan organik terhadap sifat biologi tanah yang baik, yakni akan berpengaruh terhadap aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah akan meningkat terutama mikroorganisme pengurai dan mineralisasi bahan organik. Dengan demikian apabila keberadaan bahan organik pada suatu tanah menurun maka tanah tersebut tidak dapat mendukung pertumbuhan suatu tanaman sehingga akan mempengaruhi  penurunan produktivitas tanaman yang dibudidayakan. Oleh karena itu kandungan bahan organik pada suatu tanah harus tetap dijaga.

Selain berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, bahan organik juga berpengaruh pada ketersediaan unsur hara pada tanah. Bahan organik seperti sisa-sisa dari tumbuhan dan hewan yang telah mengalami dekomposisi oleh mikroorganise akan menyumbang unsur hara pada tanah terutama unsur hara N, P, dan yang lainnya. Unsur hara merupakan salah satu zat yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Kesuburan suatu tanah tentunya dapat dilihat dari ketersediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang tersedia secara terus-menerus yakni dari perkecambahan hingga tanaman matang atau dapat dipanen. Unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dapat dibagi menjadi dua yakni unsur hara makro dan mikro. Menurut Winarso (2005), unsur hara makro seperti hara N, P, dan K merupakan unsur hara yang dubutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak atau besar. Sedangkan unsur hara mikro seperti Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo, Ci merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang sedikit.

Meskipun unsur hara sangat berpengaruh pada pertumbuhan suatu tanaman, akan tetapi apabila unsur hara yang tersedia terus ditingkatkan dan melebihi dari kebutuhan suatu tanaman maka akan mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman terutama pada produksi hasil suatu tanaman, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Winarso (2005), apabila suplai unsur hara terus ditingkatkan hingga melebihi kebutuhan tanaman, maka produksi tanaman akan turun. Oleh karena itu keseimbangan dan kebutuhan unsur hara oleh suatu tanaman yang dibudidaya perlu untuk diperhatikan.

Kesuburan tanah sangatlah penting untuk diperhatikan, oleh karena itu diperlukan beberapa cara untuk dapat mempertahankan tanah tersebut agar tetap subur. Tanah yang subur akan tetap produktif apabila dapat dikelola dengan tepat dan dengan teknik pengelolaan yang tepat pula sehingga dapat menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman yang akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi tanaman. Untuk tetap mempertahankan kesuburan suatu tanah dapat dilakukan penambahan pupuk organik maupun anorganik.

Meskipun jenis pupuk anorganik memiliki unsur hara yang lebih tinggi dan tersedia dengan cepat dibanding dengan organik namun penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia haruslah tepat. Apabila pemberian pupuk anorganik atau pupuk kimia tidak tepat seperti pemberian pupuk anorganik dilakukan secara terus menerus dengan dosis yang tinggi maka akan menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia pada pupuk sehingga akan mempengaruhi kesuburan suatu tanah. Selain itu pemberian pupuk anorganik yang terlalu tinggi akan berdampak pada berkurangnya ketersediaan unsur hara dalam tanah, agregat tanah yang tidak baik, aerasi tanah yang tidak baik karena kurangnya bahan organik tanah. apabila hal tersebut terjadi maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik karena kebutuhan unsur hara dan keadaan tanah tidak mendukung sebagai tempat untuk bertumbuh dan berkembangnya akar tanaman yang menopang tegaknya tanaman.

Dengan demikian kesuburan suatu tanah sangat perlu untuk diperhatikan terutama pada ketersediaan bahan organik pada tanah dan pemberian bahan anorganik yang sesuai sehingga tidak merusak tanah dan menurunkan kualitas suatu tanah.

Sumber Pustaka:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline