Lihat ke Halaman Asli

Anak dan Ibu

Diperbarui: 19 Mei 2016   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagian besar ibu terlalu mengekang anak. Dilarang ini dan itu, anak ingin main hujan-hujanan tapi tidak boleh. Alasannya takut masuk angin, betul? Anak ingin bermain bersama teman-teman sebayanya, akan tetapi ia takut dimarahi ibunya. Sebab seringnya ibu melarang ini itu.

Ibu tidak harus selalu menyuapi makan anaknya jika anaknya sudah bisa makan sendiri. Ajarkan anak memakai pakaian sendiri agar ia menjadi pribadi yang mandiri. Ajak anak cuci piring setelah makan, tentu piring yang berbahan plastik.

Jangan katakan, “batu itu yang membuat adek jatuh dan berdarah!!” Tapi katakan kepada anak, “kalau jatuh, berdiri dan jangan menangis.” Ajarkan anak untuk menjadi pribadi yang kuat.

Ketika anak berbuat salah jangan membentaknya, karena anak masih bisa mendengar tanpa kita membentak. Pasanglah muka tidak suka dan beritahu anak akan kesalahannya. Apabila ia bersalah kepada temannya, mintalah ia untuk meminta maaf kepada temannya tersebut. apabila anak merebut mainan temannya, maka beritahukan bahwa mainan tersebut bukan miliknya dan mintalah untuk mengembalikan serta meminta maaf.

Seorang ibu sangat mencintai anak-anaknya, akan tetapi anak tidak boleh terlalu di manjakan. Pada intinya, bebaskan anak untuk mengembangkan dirinya sendiri selama apa yang dilakukan tidak membahayakan diri anak dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline