Negara Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat dihitung sejak jaman awal kemerdekaan. Dari generasi ke generasi mampu berinovasi menciptakan teknologi-teknologi yang bermanfaat hingga masa kini. Dan seterusnya untuk masa yang akan datang.
Para penerus bangsa Indonesia yakni pemudi-pemuda di Indonesia terhitung banyak sekali dari generasi ke generasi. Namun, tidak semua pribadi mampu menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur. Entah karena faktor internal maupun eksternal. Banyak sekali pemuda maupun pemudi Negara ini yang banyak melakukan tindakan melenceng dan melanggar norma-norma yang ada. Yang paling marak terjadi saat ini adalah kasus "pelecehan seksual". Tidak hanya merusak masa depan seseorang, hal itu juga menumbuhkan trauma yang mungkin akan membekas bagi para korban.
Miris, jika melihat banyaknya kasus yang di dalangi oleh anak-anak muda saat ini. Banyak sekali jenis masalah yang di timbulkan, dan tentu saja merugikan diri mereka sendiri.
Oleh karena itu, menanamkan wawasan yang luas sangat penting saat beranjak dewasa. Wawasan yang dimaksud mencakup misal menanamkan kepada diri sendiri untuk menjaga diri dari hal-hal tercela yang akan merugikan diri sendiri, edukasi sex, serta mengenai norma-norma yang berlaku.
Peran orang tua jelas sangatlah penting dalam mengajarkan wawasan seperti ini kepada putra dan putri mereka. Remaja berumur 12-16 tahun memang rentan terhadap kejahatan seperti tawuran antar pelajar, menggunakan obat-obatan terlarang, hubungan seks bebas, dan tindak kriminal.
Bagi remaja yang memasuki masa SMA tentu saja banyak hal yang harus dipelajari. Wawasan-wawasan baru, perencaan masa depan, kuliah, pekerjaan, mestilah harus sudah mulai di pikirkan.
Saat ini banyak murid maupun mahasiswa yang berinvestasi melalui reksadana. Selain pelaksanaannya yang mudah, jenis investasi ini pun tidak terlalu membebani dalam hal jumlah nominal rupiahnya.
Dari hal semacam ini, para pemuda-pemudi belajar tentang bagaimana cara berinvestasi, mengolah uang, karena investasi sangat penting bagi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H