Lihat ke Halaman Asli

Evi Nurhidayah

Ibu Rumah Tangga

1000 Hari Pertama Kehidupan Bayi: Cara Stimulasi Otak agar Si Kecil Tumbuh Cerdas

Diperbarui: 25 Januari 2025   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi 1000 Hari Pertama Kehidupan Bayi (https://images.app.goo.gl)

Bunda, pernah dengar istilah "golden age" atau masa keemasan perkembangan bayi? Nah, ini adalah 1000 hari pertama kehidupan, sejak si kecil masih dalam kandungan hingga usia dua tahun. Pada masa ini, otak bayi berkembang super cepat! Bisa dibilang, apa yang kita berikan di fase ini nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi akan jadi pondasi penting bagi kehidupannya di masa depan.

Tapi, bagaimana sih cara memberikan stimulasi otak yang tepat? Yuk, simak beberapa tips simpel tapi ampuh berikut ini!

Stimulasi Otak Bayi Dimulai Sejak dalam Kandungan

Bunda, tahu nggak kalau si kecil di dalam perut sudah mulai belajar? Bahkan, sejak usia 18 minggu, janin bisa mendengar suara! Jadi, jangan ragu untuk mengajak si kecil ngobrol, ya. Misalnya: "Hai, Nak. Lagi apa di dalam sana? Mama lagi masak nih, biar kamu sehat!" atau bacakan ayat suci Al-Qur'an, zikir, doa dan nyanyikan lagu lembut yang bikin tenang.

Selain itu, jangan lupa perhatikan asupan makanan. Konsumsi ikan yang kaya omega-3, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Semua ini penting untuk membangun jaringan otak janin. Jadi, Bunda nggak hanya makan untuk diri sendiri, tapi juga untuk si kecil!

0-6 Bulan: Sentuhan Ajaib yang Menenangkan

Begitu si kecil lahir, dunianya berubah total. Ia harus beradaptasi dari lingkungan hangat di dalam rahim ke dunia yang terang, ramai, dan penuh suara. Apa yang bisa Bunda lakukan? Peluk!

Kontak kulit ke kulit, atau skin-to-skin contact, adalah cara terbaik untuk membuat bayi merasa aman. Saat memeluknya, bayi akan mengenali suara detak jantung Bunda yang sudah akrab di telinganya sejak dalam kandungan. Ajaib banget, kan?

Selain itu, sering-seringlah berbicara padanya. Meski ia belum mengerti, suara Bunda adalah hal paling menenangkan. Ketika mengganti popok, coba bilang, "Wah, kamu udah makin pintar ya. Yuk, kita bersih-bersih biar nyaman!" Dengan begitu, si kecil belajar memahami suara dan ekspresi.

6-12 Bulan: Bermain untuk Belajar

Di usia ini, bayi mulai aktif menjelajah. Jangan kaget kalau dia mulai menggenggam, melempar, atau memasukkan benda ke mulut. Itu tandanya otaknya sedang bekerja keras untuk belajar!

Coba ajak si kecil bermain cilukba. Selain menyenangkan, permainan ini membantu bayi memahami konsep "ada dan tiada" (bahwa sesuatu yang tidak terlihat sebenarnya masih ada). Jangan lupa, perkenalkan buku bergambar dengan warna-warna cerah. Bacakan cerita singkat sambil menunjuk gambar, misalnya, "Ini gajah. Besar ya, gajahnya!"

1-2 Tahun: Kreativitas Mulai Muncul

Ketika bayi beranjak toddler, imajinasinya mulai berkembang. Cobalah bermain pura-pura, seperti masak-masakan atau telepon-teleponan. Biarkan dia memegang barang seperti sendok kayu atau cangkir plastik, dan lihat bagaimana dia mulai menirukan aktivitas Bunda sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline