Lihat ke Halaman Asli

Evin

Writer

Ketika Lingkungan Jadi Prioritas Demokrasi Lewat Pilkada Hijau

Diperbarui: 25 Oktober 2024   16:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: rumahpemilu.org

Pilkada sebentar lagi, nih. Biasanya, para kandidat sibuk pencitraan, ngumbar janji ini itu. Tapi, pernah nggak kepikiran kalau mereka justru fokus pada isu lingkungan? Ya, inilah konsep menarik yang disebut Pilkada Hijau.

Konsep ini nggak sekadar jargon, lho. Pilkada Hijau bisa jadi langkah nyata mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan asri.

Apa Sih Pilkada Hijau Itu?

Bayangkan Pilkada seperti audisi memilih pemimpin daerah terbaik. Nah, Pilkada Hijau itu kayak audisi yang memprioritaskan visi dan misi calon pemimpin terkait isu lingkungan hidup. Janji politik mereka nggak cuma ngomongin infrastruktur atau ekonomi, tapi juga gimana caranya melindungi hutan, sungai, dan kekayaan alam lainnya.

Gimana ngukur komitmen para kandidat ini? Biasanya, ada lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi lingkungan hidup yang berperan sebagai penyelenggara. Mereka bikin kriteria penilaian khusus untuk kandidat, seperti:

  • Rencana pengelolaan sampah dan limbah. Indonesia masih punya PR besar soal sampah. Pilkada Hijau bisa jadi momen para kandidat ngasih solusi, misalnya dengan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat atau pengembangan teknologi daur ulang.
  • Perlindungan hutan dan ruang terbuka hijau (RTH). Hutan Indonesia terus menyusut. Pilkada Hijau bisa jadi kesempatan para kandidat ngasih janji konkret untuk menghentikan deforestasi dan memperluas RTH di daerah mereka.
  • Strategi mitigasi perubahan iklim. Banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya jadi ancaman nyata. Pilkada Hijau bisa mendorong para kandidat untuk punya rencana aksi nyata menghadapi perubahan iklim, misalnya dengan mengembangkan program penanaman mangrove.

Kenapa Pilkada Hijau itu Penting?

Selama ini, isu lingkungan seringkali jadi anak tiri dalam kontestasi Pilkada. Padahal, dampak lingkungan hidup itu nyata dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Coba kita bayangin:

Banjir dan longsor jadi bencana tahunan. Hutan yang gundul dan sungai yang tercemari jadi biang kerok bencana ini. Pilkada Hijau bisa jadi solusi untuk mengembalikan kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana.

Kualitas hidup menurun. Udara kotor, air tercemar, dan sumber daya alam menipis. Ini semua bisa mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat. Pilkada Hijau bisa mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada lingkungan yang sehat dan lestari.

Ekonomi daerah terganggu. Sektor pariwisata dan pertanian bisa terpuruk akibat kerusakan lingkungan. Pilkada Hijau bisa jadi jalan untuk mengembangkan ekonomi daerah yang berbasis kelestarian lingkungan.

Jadi, Pilkada Hijau nggak cuma ngurusin soal pohon dan sungai, tapi juga masa depan dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Ini soal memilih pemimpin yang punya visi jangka panjang dan nggak cuma mengejar keuntungan sesaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline