Lihat ke Halaman Asli

Evin

Writer

Alasan Pentingnya Literasi Keuangan demi Masa Depan Cerah

Diperbarui: 5 Oktober 2024   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: freepik.com

Mungkin kalian pernah dengar istilah ini, tapi bingung sebenarnya apa sih literasi keuangan itu?  Nah, sederhananya, literasi keuangan adalah kemampuan seseorang mengelola uang dengan bijak.  Kayak kita belajar bahasa Inggris, pemahaman akan finansial juga butuh "belajar" agar kita bisa "ngomong" dengan uang kita sendiri.

Kenapa ini penting?  Gimana nggak penting!  Uang adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.  Dengan literasi keuangan yang baik, kita bisa keluar dari jebakan "gaji habis sebelum tanggal tua," bisa nabung buat masa depan, bahkan bisa wujudkan planning di luar kesibukan, semacam liburan atau  beli barang yang udah lama diincar.

Mengelola keuangan itu nggak bisa asal comot aja. Kita harus mengenali diri kita sendiri dulu. Apa sih gaya hidup kita?  Kebutuhan kita apa saja? Berapa penghasilan kita? Kita juga harus jujur nih, suka jajan boba  atau lebih milih invest di reksadana? Dengan mengenali diri sendiri, kita bisa membuat rencana keuangan yang pas dan nggak bikin tercekik.

Pisah belanja kebutuhan dan keinginan, Kenapa?

Kebutuhan adalah hal-hal yang kita perlukan untuk hidup, kayak makan, tempat tinggal, dan transportasi. Keinginan sebaliknya, adalah hal-hal yang kita ingin punya, tapi nggak wajib, kayak sepatu limited edition atau gadget keluaran terbaru sehingga menjadikan kita melakukan doom spending.

Nah, literasi keuangan mengajarkan kita untuk prioritaskan kebutuhan  dulu baru keinginan. Bukan berarti kita nggak boleh jajan boba sama sekali, tapi aturnya keuangan kita supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan tanpa terganggu.

Gimana caranya ngatur keuangan?  Gampang!  Pakai anggaran  dan catatan keuangan. Anggaran adalah rencana pengeluaran dalam periode tertentu, misalnya sebulan.  Kita bagi-bagi penghasilan untuk setiap pos pengeluaran, kayak  biaya makan, transportasi, dan cicilan.

Lalu, catat semua pengeluaran kita,  dari beli gorengan pinggir jalan sampai bayar listrik. Dengan begini, kita bisa lihat "bocor" keuangan kita itu ada di mana. Mungkin ternyata terlalu sering beli kopi, atau hobi nongkrong di kafe yang bikin kantong jebol.

Hidup nggak selalu mulus, bisa jadi tiba-tiba kita sakit atau kena PHK. Makanya, literasi keuangan mewajibkan kita untuk punya dana darurat. Dana darurat adalah uang simpanan yang bisa digunakan saat keadaan genting, minimal 3-6 bulan pengeluaran.

Dengan adanya dana darurat ini, kita nggak perlu bingung pinjam sana-sini ketika menghadapi situasi yang nggak terduga. Kita bisa tetap tenang dan fokus menghadapi masalah tanpa terbebani masalah keuangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline