Lihat ke Halaman Asli

Evin

Writer

Iuran Tapera: Beban atau Keuntungan? Simak Pro dan Kontranya

Diperbarui: 2 Juni 2024   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://unsplash.com/@tierramallorca

Memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang. Namun, perjuangan untuk mencapai impian tersebut tidaklah mudah. Selain harga-harga properti yang kian meningkat, biaya-biaya terkait kepemilikan rumah pun terkadang menjadi halangan. Salah satunya adalah Iuran Tapera yang kehadirannya memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Apa Itu Iuran Tapera?

Tapera adalah singkatan dari Tabungan Perumahan Rakyat. Iuran Tapera merupakan program pemerintah yang mewajibkan pekerja formal untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk persiapan kepemilikan rumah. Program ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Lalu, bagaimana mekanisme iuran tapera

Iuran Tapera dipotong langsung dari gaji karyawan sebesar 0,5% dibayarkan oleh pekerja dan 0,5% dibayarkan oleh pemberi kerja (perusahaan). Total potongan ini sebesar 1% dari gaji pokok setiap bulannya. Setoran tersebut kemudian dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk nantinya bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk berbagai keperluan terkait kepemilikan rumah.

Pro: Keuntungan Iuran Tapera

Program Iuran Tapera memiliki beberapa keuntungan yang tidak bisa diabaikan, diantaranya membangun disiplin menabung.

Iuran Tapera mendorong kebiasaan menabung jangka panjang untuk persiapan kepemilikan rumah. Bagi sebagian orang, menabung secara mandiri mungkin sulit dilakukan karena tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain. Dengan pemotongan otomatis melalui gaji, peserta Tapera jadi memiliki tabungan yang konsisten.

Selain itu anggotanya bisa meningkatkan akses pembiayaan rumah. Dana yang terkumpul dari Iuran Tapera akan digunakan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah yang lebih mudah dan terjangkau bagi peserta. Dengan adanya dana ini, diharapkan lembaga keuangan akan lebih terdorong untuk mengeluarkan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan suku bunga yang lebih kompetitif.

Potongan langsung dari gaji memastikan bahwa dana yang terkumpul memang benar-benar digunakan untuk keperluan kepemilikan rumah. Hal ini meminimalisir risiko terpakainya dana tersebut untuk hal-hal yang tidak terkait dengan kepemilikan rumah.

Keikutsertaan dalam program Tapera dapat menjadi salah satu syarat untuk mengajukan KPR. Dengan demikian, kepesertaan Tapera dapat mempermudah proses pengajuan kepemilikan rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline