Lihat ke Halaman Asli

EVI MINARSIH

perencanaan wilayah dan kota Universitas Jember

Paradigma Baru Atasi Permasalahan Transportasi pada Masa Pandemi di Indonesia

Diperbarui: 23 Oktober 2020   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

PARADIGMA BARU ATASI PERMASALAHAN TRANSPORTASI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI INDONESIA

Virus corona merupakan salah satu wabah yang menjadi perhatian dunia. Virus ini merupakan sebuah keluarga virus  yang ditemukan di tubuh manusia dan hewan. Virus ini dapat menginfeksi manusia dengan berbagai gejala seperti demam dan bahkan ada yang tidak memiliki tanda-tanda gejala covid 19 akan tetapi terinfeksi virus ini. Sebenarnya virus ini merupakan virus yang sering dijumpai. Penyakit yang sering muncul akibat dari virus ini adalah gejala flu hingga MERS dan SARS. 

Sebenarnya virus ini tidak membahayakan manusia jika manuasia tersebut tidak memiliki penyakit bawaan yang lumayan parah seperti sesak nafas, penyakit jantung dan kanker dsb. Virus ini menyebar melalio cairan yang keluar nadi manusia baik dari mulut dan hidunng saat manusia yang terinfeksi batuk atau bersin dan mengenai manusia yang lain. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan China pada tanggal 8 Desember 2019. 

Namun menurut laporan dari saah satu dokt er di China dalam laman Jurnal Medis The lancet dari salah satu rumah sakit di Jin Yin-tan di Wuhan menyebutkan bahwa infeksi pertama kaali yang ditemukan di kota Wuhan adalah pasien yang dirawat pada tanggal 1 desember 2019. Awalmula munculnya virus covid 19 ini terus berjalan hingga pada tanggal 16 desember 2019 doketr dari salah satu rumah sakit di Wuhan mengirim sampel untuk kemudian diteliti. Hingga pada akhirnya virus ini menyerupai syndrome pernapasan akut parah yaitu Severe Acute Respiratory Syndrome / SARS).

Kemudian pada tanggal 30 desember 2019. Kepala depaetemen dari rumah sakit tersebut yaitu dokter Ai Fen menggunngah gamber dari virus tersebut di media sosial Tiongkok. Postingan tersebut diambil dari hasil gambar dari laboratorium. Kemudian postingan dari dokter Ai Fen di postng ulang oleh dokter laian yaitu dokter Li Wenliang. Namun, postingan tersebut mendapat teguran dari pemerintah tiongkok hingga kemudian ditegur dan dianggap sebagai penyebar dasas-desus. 

Kemudian pada tanggal 15 Desember 2019 angka penyeberan virus ini mencapai 27 orang yang terinfeksi pada penduduk China. Pada tanggal 17 Desember angka penularan virus ini mencapai dua digit perhariya. Menurut data dari Johns Hophkins University mencatat jumlah pasien positif virus corona mencapai 1.015.403 0rang dengan total angka kematian 53.030 orang dan 210.579 orang yang terpapar virus ini dan berhasil sembuh. 

Bagaimana virus ini bias menyebar ke berbagai Negara hingga menjadi trending topic dunia? Ternyata virus ini penularan yang diakibatkan oleh warga imigran yang singga di berbagai Negara atau disebut dengan kasus impot dari luar wilayah taupun transmisi local antar penduduk.

Pada tanggal 13 januari2020 kasus pertama kali dialporkan di Thailand.kemudian pada tanggal 29 Januari 2020 virus ini sudah sampai di Timur tengah dengan jumlah kasus yang semakin hari semakin bertambah dan menyebar di berbagai Negara. Namun kasusnya tidak berasal dari warga dari Negara tersebut melainkan kasus daru impor atau dibawa oleh turis asing yang singgah di Negara tersebut. Tak hanya itu perancis juga menjadi Negara yang disinggahi virus ini. 

Pada tanggal 25 januari 2020 Perancis mengonfirmasi tiga kasus positif covid 19. Pada tanggal yang sama benua Australia juga melaporkan kasus yang sama pula. Pasien nya berasal dari kota wuhan yaitu seorang pria yang terbang dari Melbourne dari Guandong pada tanggal 19 januari. 

Pada tanggal 14 Februari 2020, virus ini juga mulai masuk ke Benua Afrika yaitu Mesir. Kasus ini dinyatakan positif olah WHO dan kementrian kesehatan Mesir Khaled Mogahed setelah melewati tes leboratorium.  

Pada tanggal 11 Maret virus ini menjajah Indonesia yaitu dua orang yang kontak langsung dengan warga Jepang yang singgah di Indonesia. Kemudian pada tanggal 16 April 2020 data dari gugus tugas percepatan penanganan covid 19 menunjukkan angka kematian pasien mencapai 496 orang yang mati dan 548 pasien yang sembuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline