Dunia saat ini tengah mengalami perkembangan teknologi yang signifikan dimana hal tersebut banyak memberikan pengetahuan baru serta perubahan pada pola kehidupan manusia. Teknologi memberikan banyak kemudahan untuk manusia, seperti dalam dunia pekerjaan, informasi dan komunikasi, pendidikan (tugas sekolah/ kuliah), dan sebagainya dimana hal tersebut menuntut manusia untuk bisa memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari agar terus mengalami perkembangan dalam menjalani hidup. Hal ini sesuai dengan Abraham (1991:207-209) yang menyatakan banwa kemajuan teknologi akan menghasilkan suatu modernitas yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi, mobilitas sosial, serta ekspansi atau peluasan budaya.
Perkembangan teknologi yang saat ini banyak dimanfaatkan manusia, mulai dari usia anak-anak sampai usia dewasa yaitu, gadget. Gadget adalah benda/ alat teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus dan merupakan salah satu teknologi yang paling banyak diminati. Hadirnya perangkat gadget ini pastinya memiliki banyak manfaat untuk mempermudah kehidupan manusia, selain bentuknya yang kecil dan mudah dibawa dibawa, gadget juga berisi berbagai media informasi baik yang berbentuk audio maupun visual. Selain mendatangkan banyak manfaat, penggunaan gadget tidak mengenal usia baik anak-anak atau dewasa. Saat ini faktanya gadget banyak digunakan anak usia dini untuk mencari tontonan yang menghibur dimana hal tersebut menjadi salah satu tantangan untuk para orang tua.
Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei selama tiga tahun bahwasannya anak-anak di Indonesia hanya 17,66% yang menyukai membaca dan belajar, selebihnya lebih menyukai menonton televisi dan menonton gadget yang bersifat sebagai hiburan, seperti film kartun, sinetron, atau video YouTube yang dikatakan oleh Mubarok (2017). Dengan demikian dapat diketahui bahwasannya gadget menjadi salah satu benda yang sangat digemari oleh anak-anak. Mereka cenderung bermain game sendiri dengan gadget dibandingkan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya untuk bermain. Selain itu, orang tua banyak yang memberikan gadget pada anak-anak yang masih dini dengan tujuan untuk menenangkan anak-anak yang sedih serta agar mereka tidak pergi bermain ke luar rumah.
Penggunaan gadget pada anak-anak dapat berdampak positif pada perkembangan pola pikir, yaitu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermain, mengolah strategi, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan pada anak. Tetapi dibalik dampak positif tersebut juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik akibat terlalu sering melihat tontonan konten yang ada di gadget. Permasalahan tersebut seperti masalah penglihatan (mata cepat lelah, merah, dan buram pada anak), karena adanya berbagai pancaran radiasi yang ada di dalam gadget dapat merusak jaringan syaraf serta otak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, dapat mengalami gangguan tidur dimana penggunaaan gadget sebelum tidur dapat menganggu kualitas serta durasi tidur pada anak.
Selain berdampak pada kesehatan fisik, gadget juga dapat mempengaruhi kesehatan mental ketika anak-anak melihat tontonan konten yang ada di gadget, seperti dapat menyebabkan anak mengalami ketergantungan dimana hal tersebut dapat menghambat perkembangan otak dan sosial anak. Hal ini sesuai dengan Park (2014) yang menyatakan bahwasannya anak-anak yang memiliki ketergantungan gadget yang tinggi, akan memiliki sedikit kesempatan dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut terjadi karena dalam perkembangan mental, anak-anak akan menjadi jauh lebih agresif, dan komunikasi antara anak dengan orang tua ataupun teman-temannya akan memburuk.
Pebriana (2017) mengatakan bahwa gadget dapat memberikan pengaruh negatif terhadap interaksi sosial pada anak-anak. Adapun dampak negatif yang seringkali dirasakan yaitu dapat mempengaruhi pergaulan sosial anak terhadap lingkungan terdekatnya. Gadget dapat berdampak pada sikap serta kelakuan dimana anak-anak akan cenderung pasif dan kurang interaktif dalam berinteraksi dengan orang lain. Anak akan lebih suka sendiri dengan zona nyamannya yaitu bersama dengan gadget. Sehingga hal tersebut nantinya dapat mendatangkan sikap individualisme pada anak dan kurangnya sikap peduli terhadap lingkungan sekitar.
Dengan demikian, pengaruh gadget terhadap kesehatan fisik dan mental pada anak sangat serius. Berbagai ancaman yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan gadget pada anak dapat diatasi dengan adanya kesadaran sejak dini dari orang tua. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Yohana Yombise) telah mengingatkan para orang tua untuk selalu mengontrol anak mereka yang sedang bermain gadget, baik dalam segi tontonan ataupun waktu penggunaan. Orang tua harus dapat membagi waktu anak, baik untuk bermain gadget, kumpul bersama keluarga, belajar, dan bermain dengan teman-teman sebayanya.
Oleh karena itu, pemanfaatan gadget pada anak-anak harus dapat diimbangi dengan interaksi secara langsung dengan lingkungannya. Pengaruh penggunaan gadget pada anak-anak akan memiliki berbagai dampak positif dan negatif. Peran orang tua sangat penting dan dibutuhkan agar selalu membimbing dan memberikan arahan untuk anak-anaknya agar tidak kecanduan bermain gadget, sehingga penggunaan gadget akan memberikan banyak benefit untuk daya tumbuh kembang seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA
Miranti, Putri dan Lili Dasa P. (2021). Waspadai Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia Dini. Jurnal Cendikiawan Ilmiah PLS, 6(1), pp. 58-66.
Mulyani, Fitri dan Nur Haliza. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 3(1), pp. 101-109.
Putra Anugrah C. (2017). Pemanfaatan Teknologi Gadget Sebagai Media Pembelajaran. https://journal.umpr.ac.id/index.php/bitnet/article/download/752/701/2708 [online]. (diakses tanggal 30 November 2024).