Lihat ke Halaman Asli

Indonesiaku, Akankah Engkau Tetap Indah?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru saja melihat berita yang isinya tentang warga yang demo untuk meminta akte kelahiran gratis. Yang konon ceritanya warga tersebut adalah korban lumpur lapindo. Mereka menuntut pemerintah untuk memberikan akte kelahiran gratis untuk anak-anaknya. Salah seorang warga yang berbicara mengatakan bahwa untuk mengurus akte dibutuhkan biaya yang mahal dan sistem yang rumit.

Dari sini, saya hanya bisa mengelus dada melihatnya, sangat iba. Owh negaraku sayang, negaraku malang. Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Mungkin itulah yang cocok untuk menggambarkan negaraku. Indonesia negaraku yang sangat indah dan kaya akan sumber daya alam, engakau layak disebut sebagai surga dunia namun sometimes, engkau sangat nampak kejam. Sangat kejam untuk tinggal di negara ini bagi mereka yang tak punya harta dan tahta.
Sudah bisa dibayangkan bagaimana nasib korban lapindo, mereka tak hanya saja kehilangan harta, rumah, surat-surat berharga dan segal dokumen penting, namun mereka juga kehilangan kebahagiaannya, kenyamannya serta kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan hak-hak dalam hidup. Bayangkan saja mereka ingin menyekolahkan anaknya, sedangkan akta kelahiran menjadi syarat masuk. Dan untuk mendapatkan akta mereka tidak memiliki uang. Ibarat sudah jatuh ketiban tangga. Begitulah mungkin yang sedang mereka (korban lapindo) rasakan.

Indonesiaku sayang, masihkah kau akan menjadi surga dunia. Negara yang sangat indah dan berkilau jika banyak penghunimu yang berlaku tidak adil dan hanya mementingkan perut mereka sendiri tanpa menghiraukan saudara mereka yang sangat butuh pertolongan. Sudah selayaknya pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan fasilitas bagi para korban lapindo. mungkin saya rasa pengadaan pengurusan akta kelahiran gratis bagi para korban lapindo itu adalah hal yang sudah wajib untuk dilakukan pemerintah. Entah dimana akal dan perasaan, tak habis pikir rasanya bagaimana mereka tega memungut biaya dan mempersulit warga korbam lapindo untuk mengurus akta kelahiran.

Untuk korban lapindo, salah siapa dia mendapat musibah sedemikian rupa hingga kehilangan harta mereka. Mungkin yang benar tak saling menyalahkan, mungkin benar musibah itu kehendak Tuhan. Untuk itu sudah sepantasnya semua pihak bergotong royong saling membantu saudara kita yang sedang mengalami musibah. Sudah seharusnya bagi mereka di mudahkan dalam mengurus segala hal untuk mendapatkan haknya kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline