Lihat ke Halaman Asli

Harmoni, Struktur Bentuk Lagu, Ekspresi

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Harmoni dan struktur bentuk lagu

Harmoni dalam musik barat adalah salah satu teori musik yang mengajarkan bagaimana menyusun suatu rangkaian akord- akord agar musik tersebut dapat enak didengar dan selaras. Dalam harmoni yang dipelajari tentang penggunaan berbagai nada secara bersama-sama dan akord-akord musik,yang terjadi dengan sesungguhnya ataupun yang tersirat. Seiring bertambahnya waktu, teori mengenai harmoni pun berkembang. Dalam harmoni mengenal adanya: notasi gregorian ( memakai 4 garis sebagai balok not,belum ada notasi iramanya,sifat lagu sebagai lagu tunggal), musik organum(orang menyanyi dengan nada yang sama),sampai yang kita ketahui tantang teori dasar harmoni. Jika kita membangun tiga nada yang berjarak masing-masing terts di atas suatu nada alas,maka akan diperoleh suatu akord, disebut tri-suara atau triad. Untuk masing-masing nada dari suatu tangga nada dapat dibentuk tri-suara,dengan masing-masing tingkatan sebagai berikut:

1. Di atas suatu nada I disebut Tonik

2. Di atas suatu nada II disebut Super-Tonik

3. Di atas suatu nada III disebut Median

4. Di atas suatu nada IV disebut Sub-Dominan

5. Di atas suatu nada V disebut Dominan

6. Di atas suatu nada VI disebut Sub-Median

7. Di atas suatu nada VII disebut Leading Note atau Nada ketujuh

Rangkaian harmoni

Dalam rangkaian harmoni kita mengenal:

a).Nada Tambahan

Agar nada-nada lain yang tidak termasuk dalam nada harmoni dapat dipakai bersamaan,maka dibuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Nada yang berada diantara dua nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah disebut nada sisipan,karena berada diantara nada harmoni tersebut

2. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak ke atas atau ke bawah tetapi pada pukulan kuat disebut nada pendahulu.

3. Nada yang berada di antara dua nada harmoni yang sama disebut nada bantu.

4. Nada yang berada di antara nada harmoni pada waktu melodi bergerak secara bergantian ke atas atau ke bawah disebut nada ganti.

b). Kadensa

Kadensa adalah suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.

1. Kadensa dengan rangkaian Dominan Septim-Tonik disebut Kadensa Sempurna

2. Akord Dominan menjadi akhir rangkaian disebut Kadensa Tidak Sempurna

3. Rangkaian harmoni diakhiri pada Sub-Median disebut Kadensa Terputus

4. Dalam rangkaian Subdominan – Tonik disebut Kadensa Plagal

5. Kadensa Keroncong (khusus dalam musik keroncong), yaitu rangkaian harmoni tonik septim-subdominan- dominan septim-tonik.

c). Tierce de Picardie

Kalau dalam suatu tangga nada minor, kemudian masuk tangga nada mayor, di mana nada terts minor menjadi terts mayor, maka hal ini disebut dengan Tierce de Picardie

d). Modulasi

Modulasi adalah pergantian dari satu tangga nada ke tangga nada lain. Hal ini sering dilakukan di tengah-tengah lagu.

Struktur Lagu

Suatu lagu, seperti halnya karangan terdiri atas Bab,kalimat,anak kalimat,kata,dst., maka lagu juga dibagi dalam : Kalimat, segmen dan yang terkecil adalah pola (motif).

Kalimat

Kalimat dalam musik umumnya terdiri atas 8 birama, di mana dibagi menjadi: Kalimat awal (4 birama) dan Kalimat akhir (4 birama). Bisa juga terdiri atas: Kalimat awal, kalimat tengah, kalimat akhir.

Proposta dan Riposta

Proposta (tanya) atau kalimat awal (4 birama) dan Riposta (jawab) atau kalimat akhir (4 birama), sering menjadi ungkapan yang berpasangan, artinya suatu pertanyaan selalu dijawab. Jadi dapat diartikan Proposta dan Riposta sebagai pasangan pantun, yang satu bertanya dan yang satu menjawab. Sebagai contoh lagu ANAK KAMBING SAYA (NN,NTT)

Proposta : Mana di mana anak kambing saya (seolah –olah menyatakan)

Riposta : Anak kambing Tuan ada di Kampung saya (seolah-olah menjawab)

Bentuk Komposisi Musik

a). Musik Polifoni

Dalam musik polifoni, maka Tema= Proposta, dan Jawab= Riposta.

Bentuk Musik Polifoni:

-Kanon

-Fuga (fuga dua suara, fuga tiga suara, fuga empat suara)

-Invention

-Praeludium

b). Musik Homofoni

Bentuk Lagu

Istilah bentuk lagu (song form) digunakan untuk mengidentifikasi baik pola-pola musik instrumental maupun vokal. Asal mula kata bentuk lagu diambil dari struktur yang dijumpai pada lagu-lagu pendek atau sedang seperti folksong dan himne. Bentuk-bentuk dasar lagu meluputi bentuk-bentuk lagu dua dan tiga bagian. Bagian-bagian struktural pokok dari bentuk-bentuk ini disebut ‘bagian’ (parts). Oleh karena itu istilah dua bagian (two-part) atau tiga bagian (three-part) bukan mengacu pada keterlibatan bagian suara atau instrumen tetapi pada bagian-bagian pokok pada sistem perkalimatan melodi. Bentuk lagu berkisar dari yang paling sederhana yaitu dari bentuk satu hingga lima bagian. Di antara bagian-bagian terdapat beberapa kemungkinan elemen-elemen sisipan yang berfungsi sebagai pendukung yang memperhalus hubungan di antara bagian-bagiab tersebut. Semakin besar komposisi musik maka semakin besar pula keterlibatan elemen pendukungnya. Komposisi sederhana hanya terbentuk dari bentuk lagu satu bagian umumnya dan tidak memerlukan elemen pendukung. Di antara elemen-elemen tersebut antara lain: - Introduksi

Yaitu suatu seksi instrumental di bagian permulaan suatu komposisi yang biasanya diikuti langsung oleh pernyataan tema atau bagian utama.

- Transisi

Adalah bagian penghubung yang bersifat sebagai pengantar di antara satu bagian yang lain.

- Retransisi

Adalah bagian penghubung yang mengantarkan suatu bagian kepada tema atau bagian yang sebelumnya pernah hadir.

- Kodeta

Berarti koda kecil yang mengikuti sebuah bagian, seksi atau tema. Kodeta bisa muncul ditengah-tengah atau diakhir suatu komposisi.

- Interlude

Adalah potongan (passage) yang berdiri sendiri diantara sebuah tema dengandan pengulangannya atau di antara dua bagian yang secara umum panjangnya berkisar di antara satu hingga delapan birama.

- Seksi

Adalah suatu porsi komposisi yang memilki ciri melodi yang jelas dan diakhiri oleh kadens yang jelas.

- Episode

Pada musik, istilah mengenai episode berbeda-beda. Tetapi kadang-kadang istilah episode juga digunakan untuk mengidentifikasi tema kedua pada bentuk rondo.

- Disolusi

Ialah suatu tipe perluasan khusus yang di dalamnya terdapat satu atau lebuh figur-figur dari materitematik yang langsung datang sebelumnya dan diolah secara repitisi, sekuen, dan modulasi.

- Koda

Adalah suatu potongan yang datang setelah bagian terakhir dari tema atau bagian yang terakhir.

- Postlude

Ialah suatu seksi yang berdiri sendiri di akhir suatu karya yang dapat juga tampil sebagai bagian akhir dari suatu koda.

Ekspresi

Arti ekspresi ialah ungkapan pikiran & perasaan yg mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, & warna nada dari unsur-unsur pokok musik, dalam pengelompokkan frase (phrasing) yang diwujudkan oleh seniman musik/penyanyi, disampaikan kepada pendengarnya.

Ekspersi dalam bermain musik sangat penting karena menyangkut perasaan yang mewakili isi dari lagu yang akan disampaikan oleh penciptannya.Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup nuansa tempo dinamik, dan gaya dari unsur -unsur pokok musik. Unsur -unsur ekspresi dalam musik adalah :

a.Tempo

Adalah kecepatan suatu lagu dan perubahan dalam kecepatan lagu tersebut. Kata tempo berasal dari bahasa Italia. Alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan tempo adalah Metronom Maelzel. Contoh istilah tempo yang sering digunakan dalam bermain musik , presto( cepat sekali),allegro (cepat gembira), allegretto (agak cepat), moderatto( sedang), andante(seperti orang berjalan), adagio (lambat) dan lain sebagainya

b. Dinamik

Dinamik dalam musik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara, keras lunaknya suara serta perubahan-perubahan yang terjadi.

c.Gaya

Gaya dalam ekspresi musik adalah cara penyampaian melodi atau lagu yang akan disampaikan dalam penyajian musik. Misal legato (tersambung halus), staccato terputus-putus), dan sforzando (bertekanan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline