Lihat ke Halaman Asli

Anorexia Nervosa, Disorder yang Menghalangi Puasa

Diperbarui: 18 Juni 2016   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang kurus, tapi dalam pikirannya (perasaan) dirinya gemuk (Sumber: Joildo Alexandre à, 2011)

Anorexia nervosa adalah disorder (ketidakteraturan atau abnormal) yang berkaitan dengan konsumsi makanan sehari hari. Anorexia artinya kurang atau hilangnya nafsu untuk makan. Sedangkan nervosa padanannya dalam Bahasa Inggris adalah nervous atau anxiety yang dapat diartikan secara bebas sebagai gugup, takut atau cemas. Anorexia nervosa berarti hilangnya nafsu makan karena kecemasan. Kemudian, apa hubungannya dengan puasa?

Anehnya, penderita anorexia nervosa selalu beranggapan bahwa mereka overweight (kelebihan berat badan), padahal kenyataannya mereka underweight (kurus, ceking). Obsesi mereka adalah mengontrol makan dan berat badan. Kalaupun mereka makan, selalu dalam porsi kecil dan hanya pada jenis makanan tertentu saja. Seandainya penderita anorexia nervosa yang beratnya sudah di bawah normal menjalankan ibadah puasa, tentu akan menimbulkan masalah kesehatan.

Bahkan, diperkirakan dengan berpuasa, bisa meningkatkan jumlah kematian penderita anorexia yang sudah pada tahap kronis. Dari data yang ada, mengejutkan, 10% penderita anorexia nervosa meninggal dunia karena penyakit yang diderita sudah menahun. Tertinggi dibandingkan dengan penderita disorder lainnya.

Sebenarnya disorder ini termasuk dalam kategori gangguan kejiwaan (psycho) yang akhirnya menyebabkan pada gangguan kesehatan, karena kondisi tubuh (berat badan) yang abnormal. Di-estimasi antara 0,3% sampai 1% populasi Amerika Serikat menderita anorexia nervosa.

Penderita anorexia nervosa disorder terjadi baik pada lelaki maupun perempuan, namun jumlah wanita lebih banyak 2,5 kali dari pria. Secara kuantitatif, 9 dari 1.000 perempuan menderita gangguan nafsu makan. Biasanya pada saat usia belasan sampai 20-an akhir. Sebagian kecil juga diderita oleh wanita paruh baya.

Gen yang Bertanggung Jawab
Ilmuwan dari The Children's Hospital, Philadelphia, Amerika Serikat telah berhasil mengidentifikasi gen penyebab anorexia nervosa. Studi melibatkan dua kelompok pasien, yaitu 1.003 pasien dengan usia rata rata 27 tahun, dan 3.733 pasien yang berusia rata rata 13 tahun. Mayoritas (90% lebih) pasien berjenis kelamin wanita.

Disimpulkan dari hasil riset, bahwa gen yang diberi kode OPRD1 dan HTR1D bertanggung jawab terhadap disorder Anorexia. Menurut Hakonarson, salah seorang anggota tim peneliti, gen tersebut juga memiliki varian yang menyebabkan berbagai penyakit kejiwaan seperti schizophrenia dan bipolar disorder. Temuan ini semakin menegaskan bahwa anorexia nervosa adalah psychiatric disorder (gangguan kejiwaan), bukan gangguan fungsi physiology (biology) tubuh.

Penyembuhan
Tujuan pertama penyembuhan adalah untuk mengembalikan berat badan yang yang normal dan membiasakan makan makanan yang sehat. Pasien, sebelum menjalankan proses penyembuhan harus memantapkan dirinya bahwa pertambahan berat badan ke titik wajar adalah upaya untuk menyelamatkan hidup diri sendiri.

Ada tiga pendekatan untuk penyembuhan, yaitu: pertama, pendekatan medis; kedua, pendekatan nutrisi; dan ketiga, pendekatan psycho (mental). Pendekatan medis dilakukan jika efek anorexia menyebabkan osteoporosis (kerapuhan tulang), malnutrition (kurang gizi), dehidrasi dan problema pada jantung.

Dietitian (penata diet atau ahli gizi) akan memberikan konsultasi tentang pemahaman nutrisi yang baik. Saran saran biasanya akan diberikan bagaimana mendapatkan berat ideal dengan cara (melalui gizi) yang sehat.

Ahli kesehatan mental profesional (psychologist atau psychiatry) akan menjelaskan alasan alasan emosional penyebab anorexia. Terapi menyangkut menghilangkan kepercayaan salah tentang hubungan makan dan berat badan; personaliti yang salah tentang makanan; dan stres karena berat tubuh.

Semoga yang menderita anorexia nervosa bisa segera sembuh, dan bisa menjalankan ibadah puasa seperti yang lainnya!

[sehatbarengpakar2016]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline