Lihat ke Halaman Asli

Sekali Jual Makan Siang, Untung Rp 3,3 Juta

Diperbarui: 16 Mei 2016   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto-01.Penjual makan siang di dekat tempat kerja, Baton Rouge, Amerika (sumber: dokpri)

Pedagang kaki lima atau emperan atau keliling (mobile truck vendor) terdapat di kota manapun, di negara maju atau berkembang. Perbedaannya mungkin pada pendapatan. Seorang pedagang di Baton Rouge, Louisiana, Amerika yang hanya menjual makan siang (lunch) mengaku sekali jual (sehari) bisa untung bersih sekitar Rp 3,3 juta (AS$ 250).   

Ini hanya penghasilan tambahan, karena dia memiliki penghasilan dari pekerjaan utama lainnya. Diantara jenis makan siang yang dijual adalah ikan bakar, Cajun food (nasi goreng khas Louisiana), pizza, burger, taco, dan aneka soft drink.  

Perbedaan lain adalah pada pengaturan ketertiban. Untuk penjual makanan, selain ketertiban izin lokasi, juga kualitas dan kebersihan makanan sangat diperhatikan. Pedagang yang kedapatan tidak memiliki izin jualan akan dikenakan denda sebesar AS$ 500 (Rp 6,5 juta) atau kurungan 3 bulan atau kedua duanya. Sedangkan yang tak memenuhi standar kesehatan akan ditutup atau disegel usahanya sampai waktu tak terhingga. Kemudian, mungkin kita bertanya tanya: bagaimana mengurus izin, instansi apa yang mengeluarkan, berapa biaya dan untuk berapa lama ?  

Izin Jualan Makanan

Foto-02. Pedagang keliling sedang parkir di sudut perumahan kami (sumber: dokpri).

Untuk pedagang makanan, ada dua izin yang harus diurus, pertama izin dari dinas kesehatan, dan yang kedua izin dari biro usaha kecil (kantor walikota). Untuk dapat izin dari dinas kesehatan, pemohon harus lulus tes tertulis. Materi tesnya tentu saja berkenaan dengan kualitas bahan makanan (bahan mentah), cara memasak dan penyajian sehat, serta standar kesehatan makanan olahan. Kalau tidak lulus bagaimana ?.

Gagal ujian tertulis berarti si calon pedagang harus ikut kursus. Lama kursus sehari sampai seminggu, tergantung skor hasil ujian. Setelah kursusnya selesai, bisa ikut ujian kembali secara online. Kalau lulus, tanda kelulusannya bisa di-print sendiri. Kemudian dilampirkan saat memohon izin ke biro usaha kecil di kantor walikota.

Izin dari walikota akan mencantumkan lokasi (zonasi). Lokasi ini sangat penting agar jumlah pedagang makanan keliling merata di setiap sudut kota. Pelayanan ke masyarakat juga merata. Tidak terjadi persaingan antara pedagang, dan setiap masyarakat bisa dengan mudah mengakses pedagang tanpa harus ke lokasi tertentu. Lokasi yang padat tentunya akan banyak pedagangnya, namun daerah sepi juga akan kebagian.   

Izin dan kursus dari dinas kesehatan, serta izin dari walikota semuanya gratis. Izin yang diberikan berlaku selama setahun. Perpanjangan bisa dilakukan, jika pedagang mentaati standar kesehatan dan aturan zonasi. Komplain dari masyarakat sangat mempengaruhi apakah seorang pedagang bisa memperpanjang usahanya atau tidak.

Membantu Pedagang, Memudahkan Pembeli

Foto-03. Tulisan agar membeli produk pedagang kecil yang berarti membantu banyak pihak (sumber: dokpri)

Keberadaan pedagang keliling ini sangat membantu, karena tak perlu repot repot menyiapkan makan siang. Lokasi yang di dekat tempat kerja juga memudahkan pembeli, karena cukup berjalan kaki saja untuk mendapatkan makan siang fresh dan hangat. Harganyapun sangat murah, sekitar 30% lebih murah daripada harga restoran atau franchise. Pedagang untung, pembelipun senang.  

Khusus makanan, ada sebanyak 400 pedagang keliling di Kotamadya Baton Rouge, Louisiana. Jumlah ini sengaja dibuat statis agar pedagang tetap untung. Pertambahan izin dilakukan jika ada permintaan dari masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline