Lihat ke Halaman Asli

Evi Erika

Blogger, content-writer, business and tech enthusiast

Inovasi Teknologi Karya Anak Bangsa: Kompor Berbahan Bakar Hidrogen

Diperbarui: 8 Oktober 2017   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi semakin berkembang dan canggih seiring dengan perkembangan jaman. Seluruh manusia di dunia berlomba-lomba untuk menemukan teknologi yang kian hari semakin canggih untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Banyak penemu teknologi mancanegara yang berhasil menemukan berbagai macam alat yang sangat dibutuhkan saat ini. Tak mau kalah, para pemuda-pemudi tanah air kita ini juga ikut berkontribusi dalam menemukan teknologi canggih yang dapat menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi masyarakat. 

Karya dari pemuda yang bernama Dede Miftahul Anwar ini awalnya diciptakan karena ia merasa kasihan terhadap warga kampungnya yang dulunya mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji.  Keresahan warga itulah yang membuat Dede Miftahul Anwar untuk menciptakan elpiji ramah lingkungan, murah, dan bisa digunakan sebagai alternatif dari gas elpiji. 

Dok.pribadi

Dibantu tim yang berbakat, akhirnya ia berhasil membuat kompor berbahan bakar hidrogen sebagai penemuan energi terbarukan karya anak bangsa. Sudah sepatutnya kita bangga karena generasi muda tanah air tercinta ini memiliki kreativitas yang sungguh luar biasa. Mereka bahkan dapat menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat. Mereka berani mengambil resiko demi mendapatkan solusi untuk permasalahan tersebut. 

Dok.pribadi

Penemuan ini dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan, mudah didapat, dan murah pastinya.

"Bahan-bahannya sangat mudah didapatkan dan sangat murah. Jadi saya bisa menjual gas hidrogen itu lebih murah dari gas elpiji," ujar Dede. (money.id)

Sempat memenangkan lomba dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015. Ia menjadi juara pertama di ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015 untuk bidang usaha teknologi non digital.

Dok.pribadi

Sudah sering dihubungi pihak asing, Dede Miftahul tak berminat menjual risetnya itu kepada pihak lain dan ingin secara langsung mengembangkannya menjadi usaha yang bisa dikenal dengan produk Indonesia . Ia ingin lebih berfokus untuk pengembangan Energon, perusahaan kompor berbahan baku hidrogen miliknya. 

Saat ini ia tengah menunggu keluarnya hak paten dari Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti). Pemuda berkelahiran Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini ingin menyebar luaskan penemuannya itu dengan leluasa ke masyarakat luas dengan adanya hak paten tersebut.

Dok.pribadi

Harga yang dipasang untuk satu tabung hidrogen akan dijual semurah mungkin. Satu tabung cukup untuk dipakai selama 2 minggu. Nampaknya ini bisa menjadi solusi masyarakat Indonesia dikarenakan harganya yang murah nan aman. Sangat cocok untuk masyarakat menengah kebawah yang memerlukan gas tabung yang murah. 

Melalui perusahaannya, ENERGON ia juga menyediakan Saung Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di setiap daerah yang memudahkan masyarkat untuk mengisi ulang tabung gas hidrogen tersebut.

Dok.pribadi

Meski pernah mengalami masa sulit Dede Miftahul selaku CEO ENERGON, tak kenal lelah. Pemuda ini bersama timnya berusaha sekuat mungkin untuk menyebar luaskan penemuannya ini untuk masyarakat luas. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline