Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum Berbasis Islami (Part 2)

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seperti yang dikatakan Pak Abtokhi, dosen UIN Malang beberapa minggu yang lalu bahwa yang diperlukan anak kecil saat mengalami perkembangan yaitu tentang Islam itu sendiri. Munngki banyak yang bertanya mengapa masih kecil di ajari hal yang sulit-sulit tentang Islam? Yup, itu dikarenakan bahwa ajaran Islam / hal yang mengenai Islam haruslah memang diajarkan sejak awal supaya itu manjadi pondasi bagi mereka untuk berperilaku dan untuk kehidupan mereka kedepannya. Maka doktrinasi tentang Islam itu sangat penting. Jika dilihat dari hal tersebut pengaplikaksian tentang kurikulum PAUD yang berbasis Islai itu sendiri sangatlah penting.

Jika dalam segi managemen PAUD, PAUD berbasis Islami ini banyak dijadikan keunggulan dari beberapa PAUD, dan banyak juga diantara para prangtua lebih suka menyekolahkan anaknya di beberapa PAUD itu. Mungkin pada sebagian orang yang kurang suka jika hal yang bernafaskan Islam dibuat promosi dalam menarik perhatian orang tua, dan hal itu menurut saya hal yang wajar dalam segi managemen sekolahnya, toh nantinya memang di PAUD tersebut kegiatan-kegiatannya bernafas Islami yang akan mengembangkan potensi mereka dan pembentukan perilaku yang berakhlakhul karimah.

Hasil observasi beberapa TK yang bernuansa Islami, bahwa hal yang ingin dicapai bukan hanya hal-hal yang agamis saja seperti yang berhubungan dengan akhidah, akhlak, ibada, emosi mereka, tetapi juga mencakup ranah pengembangan potensi dasar seperti dalam hal bahasa, kognitif, fisik motorik, bahkan dalam hal seni.

Dari kurikulum ini sangat kompleks dan padat, tapi pembelajaran yang dilakukan prinsipnya enjoyfull learning jadi akan dilakukan dengan menyenangkan atau bahkan dengan melalaui bermain, bernyanyi, dan bergembira.

Allahu a’lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline