Jumlah terkonfirmasi kasus Covid-19 kian menurun dan terkendali di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang pernyataan Presiden Jokowi pada konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat tepatnya pada Selasa 17 Mei 2022 yaitu terkait kebijakan pelonggaran pemakaian masker di luar ruangan. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada Rabu, 18 Mei 2022 seperti yang telah disampaikan oleh Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 pada konferensi pers.
Kebijakan tersebut menjadi upaya pemerintah untuk segera memulihkan ekonomi yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan bahwa beliau optimis ekonomi akan pulih dan tumbuh mencapai 5,3 hingga 5,9 persen pada 2023. Hal tersebut beliau sampaikan dalam rapat Paripurna DPR RI, Jumat (20/5). Saat ini, masyarakat mulai kembali pada mobilitasnya dan pembelajaran tatap muka terbatas telah dilakukan beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia.
Namun di tengah euforia melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, saat ini dunia kembali digegerkan dengan temuan penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. WHO telah menyampaikan bahwa penyakit ini pertama kali terdeteksi di Negara Inggris pada 5 April 2022 yaitu sebanyak 10 anak terkonfirmasi penyakit hepatitis akut dan belum diketahui penyebabnya. Di Indonesia sendiri, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada 3 kasus penyakit hepatitis akut misterius pertama pada 27 April 2022 yang dirawat di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo hingga akhirnya meninggal.
Sampai saat ini WHO tengah menyelidiki keterkaitan antara penyakit hepatitis akut misterius dengan virus Covid 19 dan diduga penyebab penyakit ini adalah Adenovirus. Gejala-gejala yang terjadi pada penderita penyakit hepatitis misterius antara lain adalah demam, hilang nafsu makan, mual, muntah, penyakit kuning, sakit perut, dan diare akut. Juru Bicara Kesehatan, Muhammad Syahril mengungkapkan gejala paling menonjol adalah demam. Penyebaran penyakit hepatitis akut misterius menular melalui makanan yang masuk ke mulut.
Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes RI mengimbau masyarakat mulai waspada dan menerapkan protokol kesehatan. Hal yang wajib dilakukan adalah selalu mencuci tangan, tidak memakai alat makan bersamaan, menjaga kebersihan dan tetap memakai masker. Oleh karena itu, kebijakan bebas masker di luar ruangan dirasa 'terlalu cepat' karena per tanggal 19 Mei 2022 kasus positif Covid-19 bertambah 318 kasus baru dengan 12 pasien meninggal serta vaksinasi dosis ketiga di seluruh Indonesia baru mencapai 20 persen dan ditambah lagi dengan adanya penyakit hepatitis akut misterius yang masih belum diketahui penyebabnya. Sebaiknya pemerintah tidak terburu-buru dan mengkaji ulang kebijakan yang telah diumumkan.
Tak hanya penyakit hepatitis akut misterius, kini sedang menjadi topik hangat terkait Virus Hendra yang dapat menular dari kuda ke manusia. Virus Hendra (HeV) adalah paramyxovirus zoonosis yang muncul pada tahun 1994 di Brisbane pinggiran kota Hendra, Queensland, Australia [PubMed: 7701348].
Virus ini berasal dari urine kelelawar pemakan buah yang menginfeksi kuda yaitu dengan kotorannya yang mencemari makanan kuda. Penularan virus Hendra dari kuda ke manusia terjadi ketika manusia melakukan kontak langsung dengan cairan kuda yang terinfeksi yaitu cairan hidung atau darah. Gejala dari virus Hendra adalah demam, gangguan pernapasan, sakit kepala.
Berdasarkan data, tingkat kematian akibat virus Hendra adalah 7 dari 10 manusia meninggal karena terinfeksi, namun sampai saat ini belum ada penularan yang terjadi dari manusia ke manusia lain. Meskipun virus hendra belum ditemukan di Indonesia, namun pemerintah dan masyarakat patut waspada dikarenakan di Indonesia tepatnya di daerah Nusa Tenggara terdapat banyak ternak kuda yang mencari makan di alam liar yang berpotensi terinfeksi. Oleh karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan terutama mencuci tangan dan memakai masker.
Dengan munculnya kedua penyakit sekaligus maka kebijakan bebas masker di luar ruangan dirasa 'terlalu cepat'. Melihat per tanggal 21 Mei 2022 kasus positif Covid-19 bertambah 263 kasus baru dengan 6 pasien meninggal serta vaksinasi dosis ketiga di seluruh Indonesia baru mencapai 20 persen dan ditambah lagi dengan adanya penyakit hepatitis akut misterius yang masih belum diketahui penyebabnya. Apalagi penyakit hepatitis akut misterius, virus Hendra dan covid-19 memiliki kesamaan yaitu cara pencegahannya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan menerapkan protokol kesehatan oleh karena itu, pemerintah tidak terburu-buru dan mengkaji ulang kebijakan yang telah diumumkan. Jangan sampai tujuan untuk memulihkan ekonomi membuat Indonesia kembali terjebak dalam pandemi yang menyengsarakan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H