Lihat ke Halaman Asli

Berjuang Dulu dan Sekarang

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila mengingat pelajaran sejarah jam SD dulu, sungguh suatu perjuangan yang tidak sia – sia yang telah dilakukan oleh para pejuang dalam merebut kemerdekaan RI. Mental pejuang yang rela mati, berkorban demi kemerdekaan bangsa sungguh merupakan mental asli bangsa Indonesia.

Setelah 65 tahun merasakan hiruk pikuk perayaan kemerdekaan, saatnya bangsa Indonesia kembali merenungi perjuangan mereka. Meniru mental yang pejuang miliki. Tidak diperlukan berlumuran darah untuk era sekarang ini, cukup suatu pemikiran intelektual untuk lebih bisa memerdekakan bangsa Indonesia.

Benar Indonesia telah merdeka dari perang penjajahan bangsa lain, tetapi selama ini pula Indonesia belum merdeka dari rasa ketergantungannya terhadap dana pinjaman asing. Saat bangsa Indonesia merasakan kenyamanan tinggal di Indonesia dengan segala sesuatu yang murah, ternyata itu semua adalah harga murah yang harus dibayar diawal, dan pada akhirnya bangsa Indonesia harus mulai terbiasa dengan segala sesuatu yang agak mahal sedikit.Sebenarnya bangsa Indonesia tidak akan keberatan membayar harga sedikit mahal, jika seandainya pemerintahan benar – benar telah melakukan tugas sesuai dengan porsinya. Kemarahan bangsa Indonesia muncul karena merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan. Entah mengapa mental pemerintahan sekarang ini tidak seperti mental para pejuang dahulu. Padahal pejuang jaman dulu tidak diberi upah pun, mereka mati – matian membela Indonesia, sedangkan pemerintahan sekarang sudah mendapat gaji yang layak saja masih merasa kurang dengan mencari celah untuk bisa menambah pundi – pundi kekayaannya melalui korupsi.

Seandainya saja pemerintah kembali merenungi perjuangan para pejuang dan segera sadar kesalahannya selama ini, saya yakin mentalnya akan sedikit lebih terbangun kearah yang lebih baik. Bukan lagi mental berjuang untuk diri sendiri, tetapi mental berjuang demi bangsa dan negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline