Lihat ke Halaman Asli

Maulidina Marlita

Mahasiswa Sastra Inggris

Integrasikan Permainan dan Teknologi sebagai Bentuk Media Pembelajaran

Diperbarui: 22 Juni 2020   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monopoli Benjor Belajar Sejarah (by KKN UM 2020 Desa Benjor)

Malang - Di tengah kondisi pandemi, bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) masih terus berjalan meskipun dilakukan secara daring.

Hal ini tercermin pada mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yang melaksanakan KKN di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Melalui proses ini, sekelompok mahasiswa ini mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi.

Pengembangan media pembelajaran ini difokuskan untuk siswa kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Benjor. Mengingat konsep pembelajaran tematik yang cukup kompleks bagi siswa, mahasiswa KKN UM ini mengemasnya dalam sebuah konsep permainan yang menyenangkan. Permainan monopoli dipilih sebagai jenis permainan di media pembelajaran ini.

"Monopoli ini kan sudah umum dan sering dimainkan oleh anak-anak sehingga secara tidak langsung jika kita adopsi konsep permainannya dan mengubah kontennya untuk pembelajaran, siswa tidak merasa kebingungan," jelas Dhita Afifa selaku ketua pengembangan media pembelajaran ini.

Lebih lanjut, Dhita menjelaskan bahwa media pembelajaran ini juga fokus pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tercermin melalui konten pembelajarannya.

"Sebenarnya ada beragam konten di monopoli in, mulai dari IPS, IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia, tapi kami lebih mengutamakan pada konten ilmu sosialnya khususnya Sejarah. Jadi, siswa tidak bosan juga jika harus belajar mengenai Sejarah. Oleh karena itu nama permainannya, Monopoli Benjor Belajar Sejarah" ungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UM ini. 

Sebagai sebuah inovasi baru, mahasiswa KKN UM di Desa Benjor ini juga mengintegrasikan teknologi dalam permainan Monopoli Benjor ini. Maraknya penggunaan Augmented Reality (AR) memberi sebuah konsep permainan sekaligus pembelajaran yang lebih nyata.

Dalam implementasinya, aplikasi Assemblr EDU yang dapat diunduh melalui Google Play Store digunakan sebagai alat yang akan melakukan scanning dan memutar video. 

"Saat memainkan monopoli ini nanti, ada beberapa kotak Informasi yang dapat memunculkan video. Melalui video tersebut, siswa dapat memperoleh penjelasan sesuai dengan informasi konten yang tersedia, dimana tentunya ada beragam konten disini," tambah Dhita Afifa dengan antusias.

Keberadaan media pembelajaran ini diharapkan dapat membentuk suasana belajar yang lebih menyenangkan dimana siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini juga ditujukan untuk meningkatkan motivasi dan minat untuk mengeksplorasi pada siswa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline