Malang, Kompasiana - Kondisi pandemi yang tidak memungkinkan proses tatap muka secara langsung, mengharuskan sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) di Desa Benjor, Tumpang, Kabupaten Malang membatalkan beberapa agenda pelatihan untuk warga desa.
Menyikapi hal tersebut, sekelompok mahasiswa KKN UM ini menuliskan guidebook dan mempersiapkan video tutorial pelatihan. Agenda pelatihan ini ditujukan untuk anggota kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang ada di Desa Benjor.
Konten guidebook dan video tutorial itu sendiri merupakan pelatihan keterampilan tangan. Terdapat 3 buku panduan yang akan dicetak, masing-masing merupakan langkah-langkah berkreasi dengan menggunakan teknik sulam, rajut, dan makram.
Melalui ketiga teknik tersebut, peserta pelatihan dapat membuat beragam kreasi unik. Hal ini juga dimaksudkan agar ibu-ibu anggota PKK dapat lebih produktif cukup dari rumah saja.
"Jadi, meskipun agenda pelatihan di desa batal, kami harap ibu-ibu PKK masih bisa melakukan kegiatan pelatihan ini secara mandiri di rumah dengan bantuan guidebook dan video tutorial yang kami siapkan. Selain itu kami juga terbuka apabila ada yang memerlukan bantuan lebih detail dengan menghubungi kami secara langsung," jelas Yosua Rahardian Christiananta selaku ketua kelompok KKN UM di Desa Benjor.
Beragam jenis kreasi unik dapat dibuat dengan praktis menggunakan ketiga teknik yang tersedia dalam 3 paket buku panduan ini. "Ada beragam konten di buku panduan ini. Apabila peserta pelatihan membutuhkan penjelasan secara langsung juga dapat melihat video tutorial yang sudah kami buat," ungkap Nur Annisa dengan karya sulamnya.
Di teknik sulam, mahasiswa KKN UM ini memberikan panduan cara mengaplikasikan sulaman diatas tas sebagai hiasan. Di teknik rajut, konten buku panduan berisi tentang cara membuat dompet dan masker. Sedangkan di teknik makram yang mengutamakan keterampilan menggunakan tali, beragam panduan untuk membuat dekorasi dinding, tas, dan alas minuman ditampilkan dengan menarik.
Sebagai langkah tindak lanjut, keterampilan yang telah diperoleh diharapkan dapat diajarkan kepada masyarakat Desa Benjor secara meluas.
"Selanjutnya juga diharapkan agar pelatihan secara daring ini tidak hanya berhenti di lingkup anggota PKK Desa Benjor saja melainkan juga ibu-ibu di Desa Benjor secara menyeluruh," jelas Sabrina Rahmanintya yang memberikan panduan membuat tas dengan teknik makram.