Lihat ke Halaman Asli

Evelyn Patricia

Universitas Brawijaya

Etika dan Estetika dalam Dunia Filsafat yang Perlu Kamu Ketahui

Diperbarui: 20 Juni 2024   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexel.com

Etika

Kata etika sudah tidak terdengar asing lagi dan sering didengar dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kita mendengar kata etika di sekolah atau di rumah. Berbicara tentang etika artinya berbicara tentang nilai kebenaran, pantas atau tidak, baik atau buruk. 

Ternyata, hal ini sudah dibahas sejak zaman Yunani Kuno oleh filsuf terkenal seperti Aristoteles dan Immanuel Kant melalui berbagai diskusi dan pertimbangan yang kemudian kita kenal sekarang sebagai etika. 

Etika bagaikan kompas moral manusia dalam menjalani kehidupan. Dalam filsafat, etika sebagai cabang aksiologi mempelajari tentang nilai “benar” dan “salah”. Etika bertujuan untuk menentukan ukuran standar baik buruknya tingkah laku manusia secara universal, memberikan pertimbangan dalam berperilaku. Etika memiliki berbagai cabang yang membahas aspek-aspek moralitas yang berbeda:

  1. Etika Normatif: mempelajari prinsip-prinsip etis, sikap, dan perilaku ideal yang harus dimiliki,  diterapkan, dan dipertanggungjawabkan secara rasional oleh manusia. Merumuskan prinsip moral dan norma yang mendasari perilaku manusia.

  2. Etika Deskriptif: fokus kepada penerapan prinsip-prinsip etika normatif pada isu-isu dan permasalah konkret yang terjadi dalam kehidupan nyata kita. Contoh: etika berbisnis dan etika dalam dunia medis.

  3. Etika Metaetika:  tidak lagi membahas apa yang benar dan salah, tetapi berfokus kepada makna dari etika itu sendiri. Metaetika mempelajari sifat dasar moralitas itu sendiri, seperti makna “baik” dan “buruk”. Pendekatan metaetika berfokus kepada arti khusus bahasa etika dan kata-kata moral. Alih-alih bertanya “Apa yang benar dan salah?”, metaetika mempertanyakan “ Benar berarti apa?”

Etika memegang peran fundamental dalam berkembangnya berbagai disiplin ilmu dengan menjamin objektivitas, keadilan, dan kebenaran ilmu pengetahuan agar dapat selaras dengan nilai-nilai moral manusia. Kebebasan berpikir dalam filsafat terdapat etika yang melandasinya.

pexel.com

Estetika

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline