Lihat ke Halaman Asli

Remisi koruptor? Ogah Cuk

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah lama gue gak pernah melihat acara Jakarta Lawyer Club di Tv One. Bukan apa-apa sih, tapi karena gue sendiri emang jarang punya waktu untuk melihat acara ginian. Mending gue pentingin waktu gue untuk mencari sebongkah berlianlah kalau meminjam istilahnya Wali band.

Nah hari ini berhubung gue lagi agak longgar waktunya, ya gue sempetin nonton acara tersebut yang kebetulan membahas masalah tentang wacana penghapusan remisi untuk para koruptor, pelaku terorisme dan juga penjual narkoba. Gue sih pada intinya setuju dengan wacana penghapusan tersebut.

Pada acara tersebut gue gak begitu tertarik dengan isi materi, tapi gue lebih tertarik pada komen-komen salah seorang nara sumber yakni mbah Sujiwo Tedjo. Tahu sendirilah siapa beliau ini, seorang seniman besar di negeri ini. Selain dalang beliau juga seorang aktor dan musisi handal.

Koment-koment beliau di twitter selama acara JLC tayang sungguh menohok banget. Seperti koemntar beliau yang berbunyi "Heuheuheu....suwun cuuuk..ayok semua mari kita ngawur karena benar!!!" Komentar tersebut  keluar setelah dua praktisi hukum hebat negeri ini memberi tanggapan untuk tetap mempertahankan adanya remisi untuk para koruptor, napi narkoba dan terorisme. Kebetulan kedua orang tersebut adalah pengacara hebat di negeri ini.

Menilik komentar tersebut ada benarnya juga jika kita yang setuju berpikiran sama dengan beliau. Jika Koruptor, Teroris dan Penjual Narkoba ngawur melakukan aksinya, kenapa kita harus menghargai mereka. Jika mereka ngawur, kenap gue tidak boleh ngawur mengumpat mereka, menghina mereka ataupun menghakimi mereka dengan kata. Gue kagak pernah respek sama tingkah mereka, bahkan andai gue temuin mereka dihakimi masa.

Saat narasumber yang lain menanggapi bahwa pemberian remisi sesuai denga koridor hukum yang berlaku, mbah Sujiwo Tedjo langsung menanggapi dengan jawaban seperti ini " "Koridor hukum...Mbuahmu!!!" Cuuuuk...asu kabeh...juaaaancuk heuheuheu" Suatu jawaban yang manteb dan khas seprti cara Suroboyoan yang suka banget dengan kata-kata CUK. Salah seorang followernya langsung mentwitt beliau di akun twitternya liat rerun acr JLC.,cm pgn denger mbah @sudjiwotedjo bilang Koridor MBUAHHHMUUUU mantebb cuukkk,

Suatu bentuk ungkapan kemarahan warga negara yang merasa dizolimi oleh penegakan hukum yang menurut gue pribadi tidak adil. Masak pencuri senilai ribuan sampai ratusan ribu dihukum 3-7 tahun, sementara yang korupsi malah dihukum 2,5 sampai 3 tahun kadang masih pakai acara remisi segala. Ditambah lagi fasilitas berkelas kayak Ayin dan teman-temannya.

Gue setuju banget dengan pernyataan beliau yang mendukung adanya penghapusan remisi untuk para koruptor. Karena bagaimanapun mereka telah merusak pembangunan negara ini. Merugikan banyak orang. Seorang followersnya yang lain malah menulis seperti ini" @sudjiwotedjo Suka lihat jawaban Om Sujiwo tedjo di tv one barusan. Koruptor gak pantas dapat remisi. kalau perlu ditato saja jidat mereka". Twitt tersebut dituliskan oleh @agung hariyadi.

Pokoknya sampai kapanpun gue kagak pernah setuju dengan adanya remisi untuk koruptor, teroris dan juga pengedar Narkoba, termasuk mungkin juga untuk pemerkosa.

Salam Cuk




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline