Musik populer Korea, umumnya dikenal sebagai musik KPOP adalah jenis musik yang muncul dari Korea Selatan. Musik KPOP, bermula dari awal tahun 1950-an atau sekitar tahun 1990-an. Alasan di balik popularitas KPOP adalah internet dan media sosial.
Gelombang Hallyu adalah ekspansi cepat dari budaya populer Korea seperti musik, film, mode, dan masakan, tidak hanya secara lokal tetapi bahkan di seluruh dunia (Kwon & Kim, 2013) yang mengejutkan seluruh dunia. Musik populer Korea Selatan (disingkat K-Pop) telah mengalami pertumbuhan popularitas yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
K-Pop adalah genre musik yang memadukan unsur pop, hip-hop, rap, rock, R&B, dan musik elektronik. Namun, ini pada akhirnya merupakan genre yang fitur pembeda terbesarnya adalah asal Korea Selatan-nya. Korea adalah pasar musik rekaman terbesar ketiga belas di dunia pada tahun 1997, dan pada tahun 2002, telah meningkat menjadi pasar musik terbesar kedua di Asia. (Leung, 2012).
Video artis Korea Selatan Park Jae Sang untuk Gangnam Style melampaui Rekor Dunia Guinness untuk penayangan YouTube terbanyak, dengan 1,578 miliar penayangan pada tahun 2012.
Rekor ini telah melampaui Justin Bieber's Baby untuk menjadi video yang paling banyak ditonton dalam sejarah YouTube. Ini jelas merupakan momen terobosan dalam sejarah musik KPOP, yang menandakan bahwa popularitas global KPOP telah meningkat. Budaya populer Korea Selatan masih diekspor tidak hanya ke wilayah lain di Asia, tetapi juga ke seluruh dunia.
Beralih pada topik kecemasan. Kecemasan sendiri adalah perasaan di mana seseorang mengharapkan bahaya, bencana, atau kemalangan yang akan datang dan ditandai oleh ketakutan dan sensasi ketegangan tubuh.
Proses psikologis yang tidak menyenangkan seperti kecemasan dapat diseimbangkan dengan mendengarkan musik. Pythagoras akan bernyanyi untuk murid-muridnya untuk menenangkan pikiran mereka (West, 2017), dan bahkan saat ini, penggunaan terapi berbasis musik untuk mengurangi kecemasan dengan cepat mendapatkan daya tarik (Nilsson, 2008).
Sejumlah penelitian telah dilakukan yang secara tegas menunjukkan bahwa musik memiliki dampak yang baik dan positif pada gejala kecemasan orang. Thomas et. Al. (2011) meneliti hubungan antara mendengarkan musik dan fungsi fisiologis dan psikologis. Survei online dilakukan pada 1230 orang (rentang umur 20 - 30 tahun).