Lihat ke Halaman Asli

Eveline Yulianti Bayu

Ibu rumah tangga yang tinggal di outback Australia, mencintai budaya dan traveling.

Mengenal Kanker di Museum Kanker Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14249376161018866561

MENGENAL KANKER DI MUSEUM KANKER INDONESIA

Oleh: Eveline Y. Bayu

Suatu siang langkahku terhenti di sebuah rumah bergaya colonial yang berada ditengah kota Surabaya. Rumah tersebut terletak di jalan Kayun nomer 16 – 18 Surabaya. Rumah ini digunakan oleh Yayasan Kanker Wisnuwardhana (YKW) untuk melayani masyarakat yang menderita kanker. Kemudian pada tanggal 2 November 2013 rumah ini juga digunakan sebagai Museum Kanker. Dapat dikatakan Museum Kanker Indonesia merupakan museum kanker pertama di Indonesia. Museum ini didirikan atas ide Ananto Sidohutomo, Dr.,MARS. Tanpa dikenakan tiket masuk, kita dapat mengunjungi museum ini. Disini kita sebagai orang awam dapat memperoleh pengetahuan mengenai kanker.

[caption id="attachment_353071" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat menyimpan kanker yang telah diawetkan"]

1424937761903556266

[/caption]

Di dalam museum dipamerkan beberapa jenis kanker yang telah diawetkan, seperti kanker payudara, kanker ginjal, kanker kelenjar gondok, kanker jaringan lunak, kanker kelenjar liur, kanker indung telur, kanker leher rahim, kanker usus dan kanker paru. Selain itu terdapat juga poster yang berisi informasi mengenai jenis, gejala dan penyebab kanker

14249378121261950405


Kanker Ginjal pada anak.

[caption id="attachment_353074" align="aligncenter" width="300" caption="Kanker Usus"]

14249378551171078555

[/caption]

[caption id="attachment_353075" align="aligncenter" width="300" caption="Kanker Paru"]

1424937899455775728

[/caption]

[caption id="attachment_353076" align="aligncenter" width="300" caption="Kanker Kelenjar Gondok"]

1424938006644341827

[/caption]

Dibagian belakang museum terdapat poster yang menjelaskan sejarah perkembangan kanker. Selain itu dipamerkan juga bahan-bahan alami yang dapat mencegah kanker seperti cengkeh, ketumbar, adas, tulang rawan ikan hiu, pala, jahe, temulawak, bawang putih, mengkudu, meniran, puyang, kunir, kunir putih, akar alang alang, apokat dan tapak dara. Halaman belakang memang belum ditata dengan baik. Menurut rencana halaman tersebut akan digunakan untuk taman toga dan tamanselfie.

1424937666554154927


Taman di belakang Museum Kanker Indonesia
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline