Lihat ke Halaman Asli

Evelyn Sutedjo

ibu rumah tangga

Bahagia Itu Sederhana, Abadikan Momennya (10)

Diperbarui: 7 Juli 2016   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelombang air di pantai Uluwatu yang datang silih berganti menarik perhatian Nina saat dia diajak seorang sahabat yang menetap di daerah Uluwatu Bali. Buih-buih putih yang terjadi karena benturan air dengan dinding bebatuan tampak begitu indah, namun kemudian buih itupun sirna karena terbawa arus air yang kembali ke tengah laut. Beberapa menit kemudian hal yang sama terjadi lagi dan buih yang mempesonapun kembali muncul.

Keindahan yang disajikan alam itu membuat Nina enggan beranjak dari tempatnya berdiri diatas dinding yang selalu dibentur air laut itu. Dinding itu tentunya telah berjuta kali dihantam air yang kemudian melukis buih indah yang mempesona. Pesona yang telah membawa banyak wisatawan untuk datang melihat dan menikmatinya.

Bahagia, kata yang muncul untuk menggambarkan suasana hati Nina saat itu. Peristiwa sesaat yang sedang dialaminya, telah membuka jendela hikmat untuknya.

  • Air yang datang dan pergi, seperti halnya juga wisatawan yang datang dan pergi –     mengingatkan bahwa suka dan duka dalam kehidupan inipun datang silih berganti, maka pada saat suka janganlah terlena, dan saat sedih janganlah tenggelam dan putus asa,  karena masing-masing  ada waktunya.
  • Buih yang tinggalkan lukisan indah , walapun sejenak telah meninggalkan pesona – disetiap kejadian yang datang di kehidupan ini, bila dilihat dengan mata hati yang bersyukur maka akan terasa dan teralami baik adanya.
  • Deburan air yang menimbulkan suara menggelegar setiap menghantam dinding – seperti halnya suara hempasan itu mengejutkan, bukankah di kehidupan inipun sering datang kejutan yang karenanya kita menjadi tambah bijak.
  • Dinding yang kokoh, yang tetap berdiri mesti dibentur ombak yang datang – mengingatkan bahwa hanya tempat berdiri yang teguh yang akan mampu menghadapi  hantaman air itu, demikian juga dalam hidup ini kita harus punya dasar iman yang teguh, yang akan memberi kekuatan saat menghadapi hantaman kehidupan.
  • Keseimbangan yang membawa pesona – ya, keseimbangan datangnya air laut itu tetap diperlukan, sebab kalau yang datang air bah maka bukan lagi indah tetapi berbahaya, demikian juga hidup kita harus seimbang.

Sahabat, semoga hikmat yang ditemui Nina dapat juga memberimu rasa bahagia.

Karena bahagia itu sederhana, buih yang sejenak mempesonapun bisa menguaknya.

Salam bahagia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline