Malam ini, seperti biasa Agus dan Novie mampir ke warung pak Mien untuk mengobati lapar mereka. Sesampai di warung itu, mereka tidak melihat pak Mien. Yang mereka lihat bu Mien sedang memasak nasi goreng dan ada dua orang sedang duduk menunggu.
“lho.. pak Mien kemana bu ?” tanya Agus.
“bapak lagi sakit mas..” jawabnya.
Terlihat Agus dan Novie agak ragu duduk, sejenak mereka berpandangan, tetapi kemudian mereka mencari tempat kosong dan duduk.
Setelah bu Mien selesai menghidangkan nasi goreng ke tamunya, dia menghampiri Agus dan Novie yang sudah duduk menunggu sambil menikmati kerupuk.
‘Bapak lagi batuk mas.. jadi dia di rumah istirahat dulu..’ katanya sebelum ditanya.
“Seperti biasa ya bu” kata Agus. Dan bu Mien-pun kemudian kembali ke tempatnya memasak. Bu Mien ingat masakan kesukaan tamunya ini. ‘Nasi rebus’ untuk si bapak dan ‘Nasi goreng’ buat si ibu.
Nasi rebus adalah salah satu menu favorit tempat ini. Nasi yang dicampur dengan mie, kol, tomat, daun bawang, telur, bawang goreng dan kerupuk, yang rasanya ‘mantap’. Dan saat di santap hangat-hangat… Hm… sedap. ‘Nasi goreng’ nya juga berbahan sama, hanya saja tidak berkuah dan diberi kecap manis lebih banyak.
Agus dan Novie sudah langganan mampir makan malam di warung ini.
Biasanya yang memasak adalah pak Mien. Di tangan pak Mien, nasi, mie dan bahan lainnya di sulap jadi masakan yang sungguh enak. Dan menurut Agus dan Novie, masakan bu Mien rasanya tidak seenak masakan pak Mien, makanya tadi mereka sempat ragu.
Setelah selesai memasak, bu Mien menghidangkan masakannya. Agus dan Novie kemudian mencicipi dan menambah garam serta kecap manis. Karena masakan itu kurang mantap rasanya menurut mereka.