Analisis wacana kritis merupakan sebuah kajian yang mewakili beragam teori dan konsep berkaitan dengan hubungan diantara berbagai perspektif. Objek analisis wacana kritis meliputi teks, ujaran, dan gambar-gambar visual untuk menemukan atau mengungkapkan berbagai makna yang dibagikan serta berkontribusi atau mewakili struktur-struktur sosial dan ideologi.
Analisis wacana kritis tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang teks-teks yang dianalisis, tetapi juga mengungkapkan dinamika kekuasaan dan resistensi dalam masyarakat yang lebih luas. Hal ini merupakan pendekatan penting dalam studi linguistik terapan, sastra, media, dan ilmu sosial, karena membantu kita memahami bagaimana bahasa dan representasi budaya berperan dalam membentuk realitas sosial dan politik yang kompleks.
Dalam analisis wacana kritis, terdapat beberapa karakteristik yang digunakan untuk memahami dan mengevaluasi teks-teks secara kritis. Karakteristik utama analisis wacana kritis ini meliputi tindakan, konteks, histori, kekuasaan dan ideologi. Tindakan dalam analisis wacana kritis menyoroti bagaimana teks-teks berfungsi sebagai tindakan sosial.
Teks tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga melestarikan kekuasaan, membenarkan ideologi, atau menentang dominasi sosial. Konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya dianggap penting dalam analisis wacana kritis. Konteks ini mempengaruhi produksi, distribusi, dan interpretasi teks-teks, serta bagaimana teks-teks tersebut membentuk dan mereproduksi konteks tersebut. Analisis wacana kritis juga memperhatikan dimensi historis dari teks-teks.
Hal ini mencakup pemahaman terhadap sejarah pembentukan teks, perubahan makna seiring waktu, serta bagaimana teks-teks tersebut berkembang dalam konteks sejarah yang lebih luas. Disisi lain kekuasaan merupakan elemen sentral dalam analisis wacana kritis. Pendekatan ini menyoroti bagaimana kekuasaan direproduksi atau ditantang dalam teks-teks, serta bagaimana hal tersebut tercermin dalam pemilihan bahasa, representasi, atau distribusi informasi dalam teks.
Analisis wacana kritis juga memeriksa bagaimana ideologi tertentu tercermin dalam teks-teks, baik melalui pemilihan kata, narasi, atau retorika yang digunakan. Ideologi merujuk pada seperangkat gagasan, nilai, dan keyakinan yang mendukung atau membenarkan struktur kekuasaan dalam masyarakat.
Dengan demikian teks pada analisis wacana kritis bukanlah sesuatu nyata yang menjelaskan sesuatu secara apa adanya, namun juga kebiasaan pribadi dan status sosial pembuat teks akan tergambar pada isi teks. Analisis wacana kritis bukan hanya membahas bahasa dalam suatu teks, melainkan juga menghubungkannya dengan konteks dimana bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Eva Widya Arlini
M. Rohmadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H