Lihat ke Halaman Asli

eva widaningsih

guru SDN Tanjungjaya

Koneksi Antarmateri Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Diperbarui: 25 Oktober 2022   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          

 Pratap triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat (alias Ki Hadjar Dewantara) selaku pendiri organisasi pergerakan nasional Indonesia yaitu Taman Siswa.Diantaranya adalah ing ngarso sung tuladha (di depan memberi teladan) seorang guru harus memberi contoh teladan bagi peserta didiknya , ing madya mangun karsa (di tengah memberi motivasi) seorang guru  dalam pembelajaran memberikan motivasi bagi peserta didiknya , tut wuri handayani (di belakang memberikan dukungan ) seorang guru harus mendukung dalam pengembangan potensi peserta didik.Adapun penerapan keputusan berdasarkan pratap triloka adalah :

  • Ing ngarso sung tulodho : guru memberikan teladan kepadapeserta didiknya atau berkarakter baik.
  • Ing madya mangun karso : dalam pembelajaran guru sebagai fasilitator dan motivator.
  • Tut wuri handayani : melaksanakan pembelajaran sesuai dengan minat,bakat,dan potensi peserta didik.

      Pembelajaran nilai - nilai  budaya positif  harus dintegrasikan dalam pembelajaran melalui pembelajaran sosial emosional.Dalam penerapan pembelajaran maupun budaya positif tersebut,  tentunya kita sering dihadapkan dalam sebuah masalah ,sangat dilema kalau dalam istilah pribahasa seperti pisau bermata dua ,artinya nilainya sama - sama benar  atau bujukan moral  antara benar dan salah.Nilai-nilai positif yang  harus dimiliki adalah  mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid.Supaya dalam membuat keputusan unsur yang paling utama adalah berpihak pada murid.

      Untuk mengatasi sebuah masalah ada salah satu tehnik pengambilan keputusan yaitu coaching.Coaching ini adalah suatu keterampilan untuk menyelesaikan masalah coachee.Nah,coachee biasa peserta didik,guru,dan orang tua peserta didik.Dengan tehnik coaching bisa menyelesaikan masalah dengan menggali potensi coachee.Namun sebagai coach atau guru hatus bisa menahan untuk tidak memberikan solusi dari permasalahannya,tetapi hanya bisa mengarahkan dengan pertanyaan - pertanyaan yang berbobot yang sifatnya kontruktivisme.Peran guru adalah sebagai pemantau terhadap tanggung jawab yang dilakukan peserta didik.

     Dari aspek sosial emosional  seorang guru dalam mengambil keputusan hatus mampu memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam,sehingga kebutuhan belajar terpenuhi dengan suasana riang dan bahagia ,misalnya rasa empati,memahami perasaan ,kesopanan,kemandirian,ketekunan,kesetiakawan dan sikap hormat..Kompetensi sosial dan emosional dengan berpikir
mindfulnes/kesadaran penuh akan dapat memberikan pembelajaran dalam mengambil keputusan dengan tepat dan bijaksana.

     Pembahasan studi kasus guru sebagai pendidik pembelajaran harus teliti dalama menganalisis suatu masalah,yaitu masalah yang  mengandung dilema etika maupun bujukan moral.Untuk menyelesaikan masalh di sekolah guru harus mempunyai nilai - nilai kolaborasi dengan teman sejawat,maupun dengan kepala sekolah,inovatif ,dan merefleksikkan hasil dari keputusan yang di pilih.

    Nah,supaya keputusan yang kita ambil positif ,kondusif dan nyaman .Setelah dianalisis apakah dilema etika dan bujukan moral.Apabila merukan masalah dilema etika harus mengikuti beberapa langkah diantaranya 4 paradigma dan 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.Bujukan moral yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah. 

    Tantangan yang dihadapi  masalah yang termasuk dilema etika dalam pembelajaran ,yaitu ketika harus memutuskan suatu masalah yang posisinya sama - sama benar.Selain itu juga dalam sebuah keputusan kurangnya dukungan dari pihak -  pihak yang terkait.Namun begitu kita harus memiliki percaya diri yang tinggi ,selagi keputusan itu benar sejalan visi misi sekolah tetap maju terus pantang mundur,untuk peserta didik kita.

   Sesuai dengan nilai - nilai keputusan,bahwa suatu keputusan harus berpihak pada murid.Apabila keputusan yang kita ambil positif maka akan berdampak pada memerdekakan peserta didik.Begitu pun sebaliknya kalau keputusan kita ambil negatif makan akan berpengaruh pada memerdekaan peserta didik.

   Keputusan guru sebagai pemimpin pembelajaran ketika harus benar dan teliti dalam memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik.Setiap perilaku baik atau salah peserta didik tetap ada alasan yang masuk akal.Ketika peserta didik melakukan kesalahan maka dari itu tugas guru adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajarnya  pasti ada yang kurang dalam dirinya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti.

  Kesimpulan dari materi 3.1 Pengambilan Keputusan  Berbasis  Nilai - Nilai  Kebajikan  Sebagai Pemimpin.Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.Sebagai seorang guru harus mampu memberikan pelayanan pembelajaran sesuai minat dan bakat peserta didik.Sehingga bisa mengelola kompetensi sosial emosionalnya  untuk menentukan sebuah keputusan.Salah tehnik pengambilan keputusan adalah coaching.Dengan coaching dapat menggali potensi melalui pertanyaan berbobot.Keterampilan coaching ini bukan hanya untuk peserta didik,rekan sejawat maupun komunitas yang mempunyai masalah.Kompetensi yang harus di miliki adalah kesadaran diri,pengelolaan diri,kesadaran sosial dan keterampilan berhubungan sosial.Selain itu juga memperhatikan langkah - langkah pengambilan keputusan diantaranya 4 paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip - prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.Supaya menghasilkan keputusan yang efektif dan berpihak pada peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline