Lihat ke Halaman Asli

Eva Wulani Pebrianti

S2 Teknik Informatika

Perlukah Beasiswa dan Kampus Ramah Difabel Bagi Penyandang Disabilitas di Kalteng?

Diperbarui: 20 Januari 2025   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa depan Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas seringkali dianggap sebagai kekurangan dan  kerap diabaikan dalam berbagai aspek kehidupan. Pandangan ini menjadi penghambat mereka untuk mengakses kesempatan yang setara dengan individu lainnya. Padahal, penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat, termasuk dalam dunia pendidikan.

Berdasarkan data tahun 2022, situs Satu Data mencatat populasi  penyandang disabilitas 4.859 orang dari total 2.706.950 orang jumlah penduduk di Kalimantan Tengah, atau sekitar 0,18%, dengan kategori sebagai berikut:

 Populasi Penyandang Disabilitas Tahun 2022

Pada tahun 2024, terdapat 1.759 penyandang disabilitas yang termasuk dalam kelompok usia sekolah, yaitu 4-6 tahun (PAUD), 7-12 tahun (SD), 13-15 tahun (SMP), dan 16-18 tahun (SMA). Data dari Disdukcapil Kalimantan Tengah memberikan gambaran mengenai distribusi penyandang disabilitas dengan komposisi sebagai berikut:

Komposisi Disabilitas 

Penyandang disabilitas mental/jiwa berada di posisi teratas dengan jumlah 1.044 orang, yang mencakup 59% dari total. Angka ini sangat signifikan jika dibandingkan dengan jenis disabilitas lainnya, sehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor penyebabnya.

Meskipun pendidikan bagi penyandang disabilitas telah tersedia di jenjang SD, SMP, dan SMA, peluang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Kalimantan Tengah masih sangat terbatas. Selain itu, proses seleksi yang kurang inklusif serta minimnya aksesibilitas fasilitas dan dukungan di perguruan tinggi menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Berdasarkan data Disdukcapil Kalteng tahun 2024, terdapat 422 penyandang disabilitas berusia 16-18 tahun, atau sekitar 0,32% dari total populasi dalam kelompok usia tersebut, yang berpotensi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Tulisan  ini merupakan harapan dan data yang disajikan dapat menjadi pertimbangan dalam merancang program beasiswa khusus bagi penyandang disabilitas sekaligus mendorong terciptanya kampus-kampus ramah difabel.   Dengan langkah ini, mereka dapat memperoleh akses pendidikan yang layak serta kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal dan berkontribusi lebih luas di masyarakat. Semoga Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng yang saat ini dipimipin oleh Bpk. Reza Prabowo mampu mendengarkan aspirasi ini.


Masa depan Penyandang Disabilitas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline